AS dan Iran Memanas, Aliran Modal Asing ke Indonesia Bisa Terganggu

Ketegangan hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran akan berimbas kepada perekonomian global.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2020, 20:00 WIB
Mural Aneka Rupa Hiasi Sudut Kota Teheran
Pejalan kaki melewati lukisan mural yang menggambarkan pendiri Republik Islam Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini dan bendera nasional di sepanjang dinding bekas Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Ibu Kota Teheran, Iran, Sabtu (22/6/2019). (ATTA KENARE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Centre of Reform On Economics (Core), Piter Abdullah, menilai bahwa ketegangan hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran akan berimbas kepada perekonomian global. Kondisi geopolitik tersebut menurutnya akan berdampak khususnya melalui jalur pasar keuangan.

Adapun kekhawatiran yang terjadi apabila kedua negara tersebut memanas maka akan menahan laju aliran modal asing masuk ke Indonesia. Kondisi ini kemudian berdampak pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kondisi rupiah.

"Ketegangan ini juga bisa berdampak ke perekonomian melalui jalur perdagangan misalnya dengan kenaikan harga minyak," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (5/1/2020).

Dia berharap kedua pihak bisa menahan diri dan menyelesaikan dengan jalur damai. Jangan sampai kata dia, ketegangan AS dan Iran merusak sentimen positif yang terbangun pasca kesepakatan perang dagang AS dan China.

"Tentunya kita berharap kedua pihak bisa menahan diri. Kalau itu ya g terjadi pasar keuangan global akan aman demikian juga dengan IHSG dan rupiah," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

AS Vs Iran Memanas, WNI di Teheran Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

Qasem Soleimani, Jenderal Militer Iran yang tewas dalam serangan AS.
Qasem Soleimani, Jenderal Militer Iran yang tewas dalam serangan AS. (AP)

 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran, Iran, menyebar surat edaran terkait memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Diaspora Indonesia pun diminta waspada dan menghindari tempat-tempat ramai.

Imbauan KBRI ini disampaikan usai tewasnya Jenderal Qasem Soleimani yang ditembak drone AS di Irak. Soleimani adalah pemimpin pasukan Quds dan ia sangat berpengaruh di Iran serta di jaringan proksi militer Iran di wilayah Timur Tengah. 

Pemerintah Iran berjanji untuk balas dendam kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu. Militer AS juga sudah bersiap menyerang balik.

Berikut imbauan KBRI Tehran bagi para diaspora Indonesia di Iran berdasarkan surat Nomor: 005/Pensosbud/I/2020:

1. Hindari tempat-tempat kerumunan massa atau rawan serta berpotensi timbulnya konflik maupun tempat yang diduga menjadi target/sasaran.

2. Bawalah barang-barang kebutuhan seperlunya dan utamakan keselamatan diri anda serta keluarga sekiranya dilakukan evakuasi.

3. Ikuti saran/petunjuk yang diberikan terutama terkait letak tempat penampungan sementara (shelter) serta jalur evakuasi yang harus ditempuh yang telah ditetapkan KBRI Tehran dalam Buku Contingency Plan.

4. Senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan menjaga komunikasi dengan sesama masyarakat dan diaspora Indonesia di Iran.

5. Tetaplah menjaga komunikasi dan informasikan perkembangan situasi, keadaan, dan keberadaan anda untuk memudahkan penangangan lebih lanjut.

Dan berikut kontak telepon KBRI Tehran di Iran yang bisa dihubungi pada 24 jam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya