Saham Telkom Turut Kena Dampak Anjloknya IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bursa yang melemah karena faktor tekanan ekonomi global.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Feb 2020, 20:35 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2020, 20:35 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan saham Telkom (TLKM) sejak awal hingga pertengahan pekan ini terseret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bursa yang melemah karena faktor tekanan ekonomi global.

Pengamat pasar modal dan CEO Teman Trader Luke Syamlan menyatakan, bursa Indonesia masih meradang dipacu berbagai hal seperti kondisi ekonomi global karena isu virus Corona, isu krisis likuditas, terakhir kemarin investor asing cabut dananya di pasar sekitar Rp 1,75 triliun.

"Itu yang bikin index rontok dan bikin saham-saham blue chips seperti Telkom ikut terjengkang. Jadi, tak ada itu karena statement Menteri BUMN bikin sentimen negatif bagi Telkom,” jelas dia di Jakarta, Kamis (27/2/2020).

 

Diungkapkannya, selama perdagangan kemarin semua sektor terkoreksi tanpa terkecuali. Saham-saham yang menjadi penggerak IHSG sekitar 90 persen mengalami penurunan.

Berdasarkan catatan, IHSG mengalami penurunan year to date hingga 12,1 persen dan rata-rata penurunan saham operator telekomunikasi mencapai 21,5 persen. Telkom sendiri tercatat harga sahamnya turun year to date 11,3 persen.

“Penurunan harga saham TLKM dari awal tahun hingga saat ini tidak setajam penurunan rata-rata operator telekomunikasi atau industrinya. Hal ini mengingat fundamental Telkom dipandang cukup kuat, utamanya didukung IndiHome dengan pertumbuhan pelanggan yang signifikan,” tambah Luke.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Saham Operator Telekomunikasi Turun

Telkom Indonesia.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Market hari ini akan cenderung masih dalam tekanan koreksi apalagi belum ada tanda tanda respon pemerintah atasi dampak pelambatan ekonomi atas pandemi COVID19. Berbeda dengan Tiongkok yang merespon dengan inject dana di capital market USD 178 miliar likuiditas untuk jaga market supaya tidak ambrol ketika sesi perdagangan dibuka pasca libur Imlek lalu.

Tekanan aksi jual asing di market yang tidak bertenaga ini membuat lebih dari 300 saham ditutup negatif dan hanya 92 saham yang naik dimana mayoritas adalah saham saham lapis 2 dan 3 yang notabene adalah saham gorengan.

Sementara itu, VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo menyatakan, pekan ini saham-saham operator telekomunikasi memang tengah turun karena kondisi makro ekonomi, tak terkecuali saham Telkom.

"Hal ini bisa kita lihat dari IHSG di BEI yang memang sedang mengalami penurunan cukup tajam," katanya.

Dalam catatan RTI, lima saham berkapitalisasi besar (big cap) paling aktif ditransaksikan saat indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 149,54 poin (2,62 persen) ke level 5.539,38 pada perdagangan sesi pertama Kamis (27/2). Namun, dalam waktu bersamaan, saham-saham big cap juga melemah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya