Proyek Kereta Cepat Dihentikan, Erick Thohir Minta KCIC Evaluasi

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menghormati dan mendukung langkah Kementerian PUPR untuk menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

oleh Athika Rahma diperbarui 12 Mei 2023, 19:53 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 11:30 WIB
Rampung 2021, Begini Wujud Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Aktivitas pekerja saat menyelesaikan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Desa Bunder, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/3). Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan rampung pada 2021. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menghormati dan mendukung langkah Kementerian PUPR untuk menghentikan sementara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung selama 2 minggu yang terhitung mulai hari ini.

"Saya sudah meminta PT KCIC untuk mengevaluasi secara menyeluruh segala kekurangan manajerial proyek terutama yang menyebabkan terjadinya kerugian lingkungan dan sosial terhadap masyarakat," kata Erick Thohir kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/3/2020).

Dia menegaskan, pihak KCIC juga sudah melaporkan bahwa dalam 2 minggu ini mereka akan memperbaiki drainase dan manajemen lingkungan.

"Tentu segala perkembangan proyek akan kita sampaikan ke publik sebagai bentuk transparansi dan profesionalisme BUMN," tegas Erick Thohir.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan untuk menghentikan sementara proyek pembangunan Kereta Cepat Jakata-Bandung. Proyek ini disetop karena menimbulkan genangan air atau banjir di tol Jakarta-Cikampek.

"Betul dihentikan untuk sementara waktu," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga, dikutip dari Antara, Minggu (1/3/2020).

Penghentian proyek tersebut selama dua pekan.

 

Alasan Dihentikan

FOTO: Memantau Progres Proyek Tunnel 6 Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Suasana proyek Tunnel 6 kereta cepat Jakarta-Bandung di kawasan Cikalong Wetan, Depok, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (30/3/2022). Tunnel 6 menjadi salah satu tunnel terpanjang yang ditargetkan dalam waktu dekat akan tembus karena sudah mencapai 97,01 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Alasan penghentian sementara proyek kereta cepat tersebut pada intinya berkaitan dengan sistem manajemen konstruksi, pelaksanaan manajemen konstruksi yang kurang memperhatikan hal-hal berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan,lingkungan misalnya menghalangi akses jalan.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menimbulkan genangan air pada Tol Jakarta-Cikampek yang menyebabkan kemacetan dan mengganggu kelancaran logistik.

"Kemudian tumpukan-tumpukan material yang mengganggu di pinggir-pinggir, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga manajemen keselamatan serta cara kerjanya. Pada intinya itu saja," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya