Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menghormati dan mendukung langkah Kementerian PUPR untuk menghentikan sementara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung selama 2 minggu yang terhitung mulai hari ini.
"Saya sudah meminta PT KCIC untuk mengevaluasi secara menyeluruh segala kekurangan manajerial proyek terutama yang menyebabkan terjadinya kerugian lingkungan dan sosial terhadap masyarakat," kata Erick Thohir kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Dia menegaskan, pihak KCIC juga sudah melaporkan bahwa dalam 2 minggu ini mereka akan memperbaiki drainase dan manajemen lingkungan.
"Tentu segala perkembangan proyek akan kita sampaikan ke publik sebagai bentuk transparansi dan profesionalisme BUMN," tegas Erick Thohir.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan untuk menghentikan sementara proyek pembangunan Kereta Cepat Jakata-Bandung. Proyek ini disetop karena menimbulkan genangan air atau banjir di tol Jakarta-Cikampek.
"Betul dihentikan untuk sementara waktu," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga, dikutip dari Antara, Minggu (1/3/2020).
Penghentian proyek tersebut selama dua pekan.
Â
Alasan Dihentikan
Alasan penghentian sementara proyek kereta cepat tersebut pada intinya berkaitan dengan sistem manajemen konstruksi, pelaksanaan manajemen konstruksi yang kurang memperhatikan hal-hal berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan,lingkungan misalnya menghalangi akses jalan.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menimbulkan genangan air pada Tol Jakarta-Cikampek yang menyebabkan kemacetan dan mengganggu kelancaran logistik.
"Kemudian tumpukan-tumpukan material yang mengganggu di pinggir-pinggir, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga manajemen keselamatan serta cara kerjanya. Pada intinya itu saja," katanya.
Advertisement