Harga Rempah-Rempah Naik Akibat Virus Corona, Ini Kata Mendag

Sejumlah harga bahan baku pangan kembali mengalami lonjakan pasca virus corona menyebar di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2020, 16:15 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 16:15 WIB
Mendag dan Mentan Sidak Pasar Senen
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memeriksa cabai saat inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2/2020). Sidak dilakukan untuk memantau harga bahan pokok yang dijual pedagang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah harga bahan baku pangan kembali mengalami lonjakan pasca virus corona menyebar di Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu harga temulawak, jahe, sereh dan kunyit.

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengaku belum mengetahui harga rempah-rempah tradisional mengalami kenaikan.

"Ya nanti, itu akan kita lihat, saya rasa itu enggak ada yang (naik)," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (4/3).

Agus mengatakan bahan baku pangan tetap akan digalakan produksinya. Lalu akan terus dipantau hambatan dan diprioritaskan.

"Ini juga kan dalam pantauan," ujar Agus.

Sebelumnya, sejumlah empon-empon atau rempah tradisional kini mengalami lonjakan harga. Kenaikan harga ditemui di beberapa pasar. Seperti di Pasar Kemiri Muka Depok, pedagang membanderol temulawak Rp40.000 per kg.

"Sekarang harganya (temulawak) Rp40.000 per kg, biasanya saya jual cuma Rp10.000 per kg," kata Suyadi salah satu pedagang Pasar Kemiri, Rabu (4/3). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Jahe

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Selain temulawak harga rempah-rempah yang juga melonjak adalah jahe, sereh dan kunyit. Namun kenaikan harga rempah-rempah tersebut tidak sesignifikan harga temulawak.

"Jahe harganya sekarang Rp40.000 per kg dari Rp20.000 per kg. Sereh Rp10.000 per kg dari Rp6.000/kg dan kunyit Rp12.000 per kg dari 5.000 per kg," paparnya.

Permintaan rempah-rempah tersebut diakui Yadi terjadi lonjakan sejak dua hari lalu atau bersamaan dengan diumumkan adanya dua warga Depok yang terkena virus Covid-19.

"Sejak senin banyak yang nyari (beli) mungkin karena ada yang kena (Corona) kemarin," ceritanya.

Dirinya terpaksa menaikkan harga jual karena harga dari Pasar Induk sudah naik. "DI Induk saja harga Rp40.000 (temulawak) langka barangnya. Ada tapi sedikit. Jadi ya saya jualnya juga sesuai harga karena naik jadi saya naikkan juga," tuturnya.

Kenaikan harga rempah tradisional juga ditemui di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.

Salah satu pembeli, Tri harus mengocek kantong dalam-dalam untuk satu kilogram jahe. "Abis dari pasar Palmerah harga jahe Rp80.000/kg, temulawak Rp40.000 per kg," ungkap Tri.  

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya