Harga Emas Menguat Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar dalam 11 Tahun

Harga emas sempat berbalik arah, turun bersama komoditas lain seperti minyak, setelah OPEC dilaporkan gagal mencapai kesepakatan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Mar 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Jakarta Harga emas kembali menguat dan berada pada jalur kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2009. Kenaikan masih dipicu penyebaran Virus Corona sehingga meredupkan prospek pertumbuhan dan membuat investor bergegas mencari aset safe-haven.

Melansir laman CNBC, Sabtu (7/3/2020), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.678,25 per ounce. Sebelumnya,  harga emas sempat menyentuh posisi USD 1.689,65, atau 1,2 persen tertinggi sejak Januari 2013. Harga emas dunia telah naik sekitar 6,3 persen pada minggu ini.

Adapun harga emas berjangka AS naik 0,5 persen menjadi USD 1.679,50. "Kenaikan emas didorong oleh kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari virus," kata Peter Fertig, Analis Quantitative Commodity Research.

Emas berada pada posisi kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2009 karena penyebaran global dari Coronavirus meredupkan prospek pertumbuhan dan membuat investor bergegas mencari aset safe-haven.

“Pasar tidak memiliki pemahaman tentang apa yang sedang terjadi. Investor membeli obligasi serta emas sebagai asuransi dari prospek ekonomi yang memburuk," kata Analis SP Angel, Sergey Raevskiy.

 

Sempat Jatuh

Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Harga emas sempat berbalik arah, turun bersama komoditas lain seperti minyak, setelah OPEC dilaporkan gagal mencapai kesepakatan.

Emas jatuh 7 persen ​​ke posisi terendah multi-tahun karena sekutu OPEC dilaporkan menolak pengurangan produksi tambahan yang diusulkan OPEC. Kemudian karena adanya laporan pertanyaan tentang apakah pemotongan produksi yang ada akan diperpanjang.

Pertemuan antara OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, sedang berlangsung di Wina setelah pembicaraan ditunda.

Secara global, ada lebih dari 98.000 kasus dan lebih dari 3.300 kematian akibat virus Corona. Dana Moneter Internasional mengatakan wabah akan menahan kenaikan output global 2020 ke laju paling lambat sejak krisis keuangan 2008-2009.

"Emas sedang mencari untuk menjadi salah satu aset yang paling menarik untuk dimiliki sekarang karena suku bunga jangka pendek turun mendekati nol dan sebagian besar pendapatan ekuitas juga diperkirakan akan turun," kata analis Phillip Futures dalam sebuah catatan.

Di sisi lain, harga paladium naik 3,1 persen menjadi USD 2.610,80 per ons. Logam autokatalis telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD 2.875,50 pada akhir Februari.

Adapun harga perak naik 0,2 persen menjadi USD 17,45 per ounce. Sementara harga platinum naik 4,1 persen menjadi USD 900,08.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya