Penanganan Dampak Longsor di Tol Cipularang Selesai April 2020

Penanganan dampak longsor Tol Cipularang berjalan signifikan.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 13 Mar 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 18:30 WIB
longsor-cipularang-140127b.jpg
Longsong Cipularang

Liputan6.com, Jakarta - Jasa Marga Cabang Purbaleunyi selaku pengelola Jalan Tol Cipularang bersama PT Jasamarga Tollroad Maintenance terus melanjutkan pekerjaan penanganan Jalan Tol Cipularang Km 118+600 arah Jakarta yang terdampak longsor akibat curah hujan tinggi yang mengguyur Kampung Hegarmanah RT02/RW04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat, pada 11 Februari 2020 lalu.

General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Pratomo Bimawan Putra menjelaskan, bahwa penanganan dampak longsor tersebut berjalan signifikan.

"Saat ini keseluruhan progres telah mencapai 45 persen, kami optimis perbaikan dapat selesai tepat waktu sesuai target, yaitu di bulan April 2020. Ditambah lagi, Jasa Marga terus didampingi oleh tim dari Ditjen Bina Marga dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Tim Ahli," jelas Bima, Jumat (13/3/2020).

Penanganan dilakukan menggunakan rekonstruksi lereng dengan mekanisme pembuatan Buttress (tanggul batu) yang berfungsi sebagai penahan tanah serta timbunan berupa selected material (sirtu) dan slag cement, yang kemudian diperkuat dengan retaining structure berupa bored pile.

Selain itu, Jasa Marga juga telah memonitor pergerakan lereng di tujuh titik area pengamatan longsor tersebut dengan menggunakan Total Station Robotic, dan hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak ada pergerakan lereng yang signifikan (kondisi stabil).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perbaikan Capai 60 Persen

Kendaraan Arus Balik Mudik Mengalir Tak Henti di Tol Cipularang
Ribuan kendaraan dari arah Bandung menuju ke Jakarta mengalir tanpa henti sehingga kendaraan berjalan merayap.

Sementara itu, Bima menyampaikan, progres pekerjaan perbaikan Jalan Tol Cipularang Km 118+400 arah Cileunyi telah mencapai 60 persen.

Proses penanganan yang telah dilakukan yakni lewat pengalihan aliran air dari saluran irigasi persawahan warga yang semula melewati crossdrain dialihkan menuju saluran drainase yang berada di samping jalan tol dengan menggunakan pipa sepanjang 165 meter.

"Hal ini dilakukan agar kondisi tanah di sekitar tidak jenuh air. Sementara itu, penanganan inlet crossdrain yang tertutup material longsor dilakukan dengan pemancangan sheetpile yang dikunci dengan waller beam di sekeliling inlet crossdrain, kemudian dilanjutkan dengan mengeruk material longsor," terangnya.

Selain itu, Jasa Marga juga melakukan penanganan dampak longsor di luar Ruang Milik Jalan (Rumija) Tol Cipularang Km 118+400 arah Cileunyi dengan pembuatan lining saluran irigasi untuk mencegah infiltrasi air yang menyebabkan tanah menjadi jenuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya