Neraca Dagang Indonesia Februari 2020 Surplus USD 2,34 Miliar

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2020 mengalami surplus USD 2,34 miliar.

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Mar 2020, 12:16 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 12:16 WIB
Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2020 mengalami surplus USD 2,34 miliar.

Angka ini berasal dari nilai ekspor Indonesia yang naik USD 13,94 miliar dan angka impor yang turun menjadi USD 11,6 miliar. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti menyatakan, nilai surplus kali ini memang cukup besar karena impor turun didukung ekspor yang naik.

"Surplus kita cukup besar, lebih disebabkan karena impornya turun cukup signifikan dan ekspornya naik. Untuk migas, defisit USD 931,6 juta tetap non migas surplus USD 3.267,5 juta," kata Yunita, Senin (16/03/2020).

Adapun secara sektoral, BPS mencatat, nilai ekspor Indonesia naik keseluruhan meskipun turun di sektor migas.

Ekspor migas turun 26,1 persen menjadi USD 0,82 miliar, ekspor pertanian naik 28,04 persen menjadi USD 0,3 miliar, ekspor pengolahan naik 17,11 persen menjadi USD 11,03 miliar dan ekspor pertambangan turun 0,04 persen menjadi USD 1,8 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Impor

Agustus 2019, Ekspor Indonesia Merosot 7,06  Persen
Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta, Rabu (18/9/2019). Ekspor utama Indonesia masih didominasi oleh China, Amerika Serikat, dan Jepang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Untuk impor, dilihat dari penggunaan barang, kinerja impor mengalami penurunan di semua lini. Di sektor konsumsi, nilai impor tercatat sebesar USD 0,88 miliar, turun 39,91 persen dibanding Januari 2020 dan turun 12,81 persen dibanding Februari 2019.

Di sektor bahan baku/penolong, impor mencapai USD 8,89 miliar, turun 15,89 persen month-to-month dan turun 1,50 persen year on year. Kemudian di sektor barang modal, nilai impor mencapai USD 1,83 miliar, turun 18,03 persen dibanding Januari 2020 dan turun 16,44 persen dibanding Februari 2019.

Yunita menambahkan, neraca perdagangan Indonesia juga surplus dengan Amerika Serikat (AS), India dan Belanda.

"Dengan AS kita surplus USD 2.106 juta, dengan India surplus USD 1.384 juta dan untuk Belanda surplus USD 402 juta," lanjut Yunita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya