Kemenkop Catat 21 Koperasi dan UMKM Terdampak Virus Corona

Pemerintah menyadari wabah virus corona berdampak terhadap ekonomi secara nasional.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Mar 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2020, 10:30 WIB
Fermentor Donat ala Mahasiswa ITS
Mahasiswa ITS bikin alat fermentasi donat untuk UMKM di Surabaya (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Kementerian Koperasi dan UKM membuka saluran pengaduan (hotline) melalui Call Center sejak Senin (16/3), sudah terkumpul 21 laporan dari masyarakat atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak wabah COVID-19 atau virus corona.

Karena memang tujuan dari call center untuk mengetahui kondisi usaha para Pelaku Koperasi, dan UMKM yang terdampak wabah virus corona.

Menurut Menteri Teten, pemerintah menyadari wabah virus corona berdampak terhadap ekonomi secara nasional. Karena itu, pemerintah perlu melakukan pendataan untuk mengambil langkah-langkah cepat menjaga kelangsungan usaha pelaku UMKM.

“Data yang terangkum pada hari pembukaan hotline mengenai Data KUKM yang terdampak oleh Virus Corona sebanyak 21 Masyarakat yang melapor,” tulis keterangan yang diterima oleh Liputan6.com, Kamis (19/3/2020).

Kategori permasalahan terdampak, yakni terkait permintaan menurun sebanyak 17 pelapor (80 persen) , Bahan Baku  2 pelapor (10 persen) dan Proses Distribusi 2 Pelapor (10 persen).

Di antara semua rekomendasi yang diinginkan oleh pihak pelapor sangat bervariatif, yakni mayoritas menginginkan adanya subsidi agar penjualan tetap berjalan, dan sebagian menginginkan kepastian tentang bahan baku agar tetap tersedia dan mudah didapat, di carikan alternatif pasar,  ingin melakukan transaksi langsung kembali, dan meminta pemerintah untuk bantu memasarkan produknya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bisnis Terdampak Corona, Koperasi dan UMKM Bisa Mengadu ke Hotline Ini

Perlambatan Kredit UMKM
Seorang perajin menyelesaikan pembuatan sepatu di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Pengamat menilai perlambatan pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berpotensi tidak akan berlanjut pada tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, memantau langsung Call Center Kementerian Koperasi dan UKM terkait pengaduan dari para Pelaku Koperasi dan UMKM yang aktivitas usahanya terdampak wabah Covid-19 atau virus corona. Menteri Teten Masduki ingin memastikan kesiapan petugas Call Center menerima laporan dari para pelaku UMKM.

Kementerian Koperasi dan UKM membuka saluran pengaduan (hotline) melalui Call Center sejak Senin (16/3/2020), pada jam operasional Senin–Jumat, pukul 08.00–15.00 WIB. Call Center ini berfungsi untuk mengetahui kondisi usaha para Pelaku Koperasi & UMKM yang terdampak wabah virus corona.

“Hingga hari ini, Call Center mendapatkan beragam laporan dari pelaku UMKM. Ada yang mengeluhkan terjadi penurunan permintaan, ada yang tidak berani membuka usahanya karena takut masyarakat takut berinteraksi langsung, ada yang distribusi barang terganggu dan berbagai keluhan lainnya,” kata Menteri Teten Masduki, saat melakukan peninjauan Call Center, di kementerian koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Menteri Teten menegaskan, pemerintah menyadari wabah virus corona berdampak terhadap ekonomi secara nasional. Karena itu, pemerintah perlu melakukan pendataan untuk mengambil langkah-langkah cepat menjaga kelangsungan usaha pelaku UMKM.  

Call Center

UMKM Export BRILian Preneur 2019
Presiden Jokowi membuka acara UMKM Export BRILian Preneur 2019. Sumber foto: Document/BRI.

Dikatakan, semua data yang masuk melalui Call Center akan dipetakan terlebih dahulu dan kemudian dikoordinasikan dengan pemerintah daerah agar secepatnya dapat diberikan solusi.

“Untuk mengetahui dan lebih memahami situasi yang dihadapi para Pelaku Koperasi dan UKM, kami telah membuka _Hotline_ 1500-587 dan Khusus Pesan WA: 08111-450-587. Kami pun terus aktif melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah serta stakeholders lainnya,” ujarnya.

Dirinya mendorong seluruh pihak untuk turut berperan aktif, dan selalu hidup higienis. Rajin mencuci tangan. Sebisa mungkin melakukan social distancing. Bagi para Pelaku UKM juga untuk menyediakan hand sanitizer di lokasi usaha.

Para karyawannya untuk dapat menggunakan sarung tangan karet dan mouth cover. Pihaknya saat ini sedang menyiapkan berbagai program untuk mengantisipasi, serta sekuat tenaga terus mendorong kemajuan Koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia.

"Selalu waspada dan tetaplah optimis. Jaga kesehatan dan ketenangan. Kita siap bersama,” pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya