Jokowi Minta Kajian Pelarangan Mudik Selesai dalam 2 Hari

Para pihak terkait juga diminta untuk mengkaji kembali cara memitigasi dampak ekonomi yang terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mar 2020, 14:22 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 14:22 WIB
Presiden Joko Widowo. (Foto: Instagram @jokowi)
Presiden Joko Widowo. (Foto: Instagram @jokowi)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri terkait rencana pembatasan mudik Lebaran 2020. Rapat melalui video konferensi ini masih belum menemukan titik temu.

Dalam rapat tersebut, Jokowi meminta aturan pembatasan dikaji dalam waktu 2 hari. Para pihak terkait juga diminta untuk mengkaji kembali cara memitigasi dampak ekonomi yang terjadi jika dilakukan pembatasan.

"Presiden meminta dilakukan kajian kembali bagaimana mitigasi dari sisi ekonomi khususnya kepada masyarakat yang terdampak," kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi dalam pesan singkatnya, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Sebab, lanjut Jodi, Jokowi menyebut masyarakat yang mudik adalah pekerja sektor informal. Mereka kehilangan pendapatannya di Jakarta akibat wabah virus corona.

Tak hanya itu, Jokowi ikut meminta kesiapan jaring pengaman sosial yang akan diberikan. Kajian ini ditargetkan rampung dalam dua hari. "Kajian diharapkan selesai dalam 2 hari dan Presiden akan memutuskan," kata dia.

 

Reporter: Anisyah Alfaqir

Sumber: Merdeka.com


Ekonom Dukung Larangan Mudik Demi Keselamatan Masyarakat

Arus Balik di Stasiun Pasar Senen
Sejumlah pemudik membawa barang bawaan mereka setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pada tahun lalu.. (merdeka.com/Imam Buhori)

Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Piter Abdullah, menilai tepat jika pemeritah memberkukan larangan mudik Lebaran tahun ini.

Menurutnya kebijakan tersebut dibuat bukan tanpa sebab, yakni memperkecil ruang gerak penyebaran virus corona atau Covid-19 ke daera-daerah luar

"Kepentingan keselamatan masyarakat banyak harus diutamakan. Mengingat bahaya virus corona adalah kecepatannya menular," kata Piter kepada Merdeka.com, Senin (30/3).

Dia mengatakan di tengah pandemi virus corona saat ini, pemerintah tidak perlu memikirkan dampak ekonomi ke RI jika memang kebijakan larangan mudik diterapkan. Sebab, keselamatan dan keamanan masyarakat harus jadi priorias utama pemerintah.

"Perekonomian juga tidak mungkin berjalan apabila wabah sudah menjalar begitu cepat dan tidak tertangani seperti di Italia. Lebih baik mengutamakan keselamatan masyarakat dengan melakukan isolasi, melarang mudik," kata dia.

Piter meyakini perekonomian sendiri akan cepat pulih setelah wabah berlalu. Kendati begitu perekonomian akan benar-benar jatuh apabila wabah meluas hingga kedesa-desa ditambah penangananya lebih lama dan sulit dikendalikan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya