Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka pengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) sektor industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) secara daring.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menjelaskan, pendidikan vokasi berbasis kompetensi tersebut merupakan pendidikan yang mengacu kepada penguasaan keahlian terapan tertentu dengan perbandingan kegiatan praktik lebih besar dari pada pemberian teori, sehingga lulusannya siap untuk bekerja di industri.
Baca Juga
Menariknya, berbeda dengan sistem penerimaan sebelumnya, kali ini penerimaan mahasiswa vokasi dapat dilakukan secara daring (online) melalui laman jarvis.kemenperin.go.id selama 24 jam, 7 hari seminggu sampai dengan 10 Mei 2020 pukul 24:00 WIB.
Advertisement
"Jika dahulu penerimaan mahasiswa dilakukan melalui jalur offline (tatap muka), saat ini Penerimaan Mahasiswa Baru dapat dilaksanakan dengan jalur daring (online). Keterbatasan jarak dantatap muka langsung dapat diatasi oleh proses daring (Online)," kata Agus, Kamis (16/4/2020).
Sampai saat ini, lanjut Agus, JARVIS telah menerima pendaftaran sebanyak 3.619 calon mahasiswa vokasi.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Kemenperin Luncurkan Jarvis
Untuk diketahui, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) yang dilakukan secara daring pada Kamis ini.Â
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, peluncuran Jarvis ini merupakan upaya Kemenperin untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor industri.
"Saat ini, industri manufaktur menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Corona Covid-19, akan tetapi Kementerian Perindustrian akan selalu mendukung pembangunan SDM industri melalui program-program pembangunan SDM industri kompeten," ujarnya, Kamis (16/4/2020).
Dalam paparannya, selain pendidikan vokasi berbasis kompetensi, Menperin juga menyebutkan 5 program utama lainnya dalam pengembangan SDM Industri, diantaranya:
• Pembangunan unit pendidikan dan pelatihan di wilayah pusat pertumbuhan industri.
• Pengembangan link and match antara dunia pendidikan dengan Industri,
• Pelatihan berbasis kompetensi dengan sistem Three in One (Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja).
• Pembangunan infrastruktur kompetensi, serta
• Pembangunan pusat inovasi dan pengembangan SDM industri 4.0.
Advertisement