Menaker Sebut Buruh UMKM Paling Banyak Kena PHK

UMKM menjadi salah satu sektor usaha yang terdampak Covid-19

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Apr 2020, 14:15 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 14:15 WIB
Pemberdayaan UMKM dengan KUR Berbunga Rendah
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah industri Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus mendongkrak UMKM dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga cukup rendah, yakni 6 persen. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, para pekerja atau buruh di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi kelompok yang paling terdampak akibat penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

Ini lantaran pelaku usaha UMKM tercatat sebagai yang paling banyak melakukan aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya selama masa pandemi ini.

"Rincian jumlah perusahaan dan buruh yang dirumahkan/PHK itu terbanyak pada kelompok UMKM," kata Menteri Ida saat berbincang dalam sesi live streaming bersama Liputan6.com, Rabu (22/4/2020).

Ida melanjutkan, kelompok usaha selanjutnya di sektor UMKM yang juga banyak merumahkan pekerjanya yakni industri pariwisata beserta turunannya, seperti hotel, restoran dan catering (horeca).

 

Industri Manufaktur

Berburu Aneka Produk di UMKM Export BRILian Preneur 2019
Pedagang kerajinan menunggu pembeli saat pameran UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/12/2019). UMKM Export BRILian Preneur 2019 berlangsung hingga 22 Desember. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berikutnya, yakni tenaga kerja di sektor industri manufaktur. Ida menyampaikan, banyak perusahaan manufaktur yang harus merumahkan karyawannya lantaran kegiatan usahanya banyak terganggu selama masa wabah corona.

"Kemudian sektor industri manufaktur yang mengurangi atau menghentikan kegiatan produksi yang diakibatkan kesulitan bahan impor, terhambatnya ekspor hasil produksi akibat kebijakan lockdown negara tujuan," ujar Ida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya