Mentan Syahrul Pangkas Anggaran Eselon I Sebesar Rp 435 Miliar

Pemotongan anggaran telah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pagu minus serta kemungkinan terjadinya stagnan program.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 17:00 WIB
Mentan SYL Rangkul Para Senior dan Mantan Menteri untuk Memajukan Pertanian Indonesia
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta izin dan dukungan para mantan menteri dan wakil menteri pertanian era sebelumnya untuk memajukan pertanian Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan realokasi anggaran eselon I sebesar Rp 435 miliar. Anggaran akan digunakan untuk meningkatkan kegiatan serta bantuan yang bersentuhan langsung dengan petani yang terdampak wabah virus Corona.

"Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perhitungan kemungkinan terjadinya pagu minus. Khususnya di BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian), Badan Litbang Pertanian serta kemungkinan terjadi stagnan dalam pelaksanaan program, dan kegiatan di Barantan (Badan Karantina Pertanian) dan Sekretariat Jenderal," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menggelar rapat virtual bersama Komisi IV DPR RI, Senin (4/5/2020).

Syahrul secara rinci menjelaskan anggaran senilai Rp 435 miliar diperoleh melalui pemotongan anggaran dilingkup eselon I. Seperti pemangkasan anggaran program BPSDMP sebesar Rp 151,84 miliar, Badan Litbang Pertanian sebesar Rp 194,22 miliar, Badan Karantina pertanian Sebesar Rp 35,97 miliar, dan Sekretariat Jenderal sebesar Rp 52,97 miliar.

Realokasi anggaran tersebut nantinya digunakan untuk bantuan benih tanaman pangan dan alsintan pasca panen, senilai Rp 163 miliar melalui Ditjen Tanaman Pangan. Kemudian sisa anggaran sebesar Rp 272 miliar Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.

 

Program Stagnan

Stok Pangan Aman, Mentan: Masyarakat Tidak Perlu Panic Buying
Mentan Syahrul saat menggelar pasar murah di TTIC Pasar Minggu, Jakarta, Kamis(19/03/20).

Dirinya menambahkan, pemotongan anggaran telah mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pagu minus ditubuh BPPSDMP dan Barantan serta kemungkinan terjadinya stagnan program dan kegiatan di Balitbangtan juga Sekjen. Sehingga pemotongan anggaran dilakukan secara rasional dan proposional.

"Pemotongan dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan semua masukan dan hasil akhir dari rapat sebelumnya pada 27 April 2020," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya