BI Sebut Aliran Modal Asing Mulai Masuk Indonesia

Bank Indonesia mencatat tren aliran dana asing keluar dari Indonesia semakin turun

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Mei 2020, 14:05 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 13:37 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry warjiyo, mengungkapkan pergerakan aliran modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah, baik di pasar primer maupun perdagangan di pasar sekunder, mengalami tren inflow yang semakin besar.

"April mulai ada inflow, secara keseluruhan outflow jauh lebih kecil senilai Rp2,14 triliun," kata dia.

Dalam media briefing Bank Indonesia, Rabu (6/5/2020), Perry menjabarkan, pada minggu pertama April, inflow Rp 5,73 triliun. Kemudian di minggu kedua pada bulan yang sama terjadi outflow Rp 7,98 triliun.

Kemudian, pada minggu ketiga, terjadi outflow sebesar Rp 2,41 triliun, menyusul pada minggu keempat terjadi inflow sebesar Rp 0,1 triliun dan Rp 2,42 triliun.

Sementara, pada minggu pertama Mei sampai dengan tanggal 5, BI mencatat terdapat inflow senilai Rp 1,17 triliun.

 

Dibandingkan Maret

BI Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo bersiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/6/2019). Rapat memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perry membandingkan dengan yang terjadi pada Maret lalu, dimana terjadi outflow yang sangat besar, yakni Rp 121,26 triliun karena pada waktu itu terjadi kepanikan di pasar global.

"Selama April hingga 5 Mei 2020 ada 3 minggu inflow dan 2 minggu outflow,"

"Kalau lihat trennya, lama-lama outflownya semakin kecil, inflownya semakin besar," ujarnya.

Perry yakin, inflow yang masuk nantinya akan dapat mendukung pembiayaan pemerintah untuk menangani covid-19, dan juga mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya