Belajar dari Covid-19, Generasi Milenial Harus Punya Dana Darurat

Generasai milienial membutuhkan dana darurat untuk menghadapi situasi yang tak terduga

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Mei 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 19:00 WIB
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dana darurat dalam pengelolaan keuangan pribadi maupun rumah tangga merupakan aspek yang penting, terlebih ketika terjadi suatu hal tak diinginkan. Salah satunya seperti kondisi pandemi COVID-19 yang telah memicu krisis finansial dan banyak aktivitas bisnis yang terhenti.

Sayangnya, belum semua orang memahami pentingnya dana darurat, bahkan tak memiliki dana darurat. Sehingga, ketika terjadi kondisi krisis seperti pandemi saat ini, tak sedikit orang yang mengalami kesulitan secara finansial.

Dana darurat adalah sebagian dana yang disisihkan dari pemasukan bulanan dan hanya digunakan dalam kondisi tertentu dan darurat, misalnya terkena PHK atau musibah lainnya.

Dana ini sebaiknya dialokasikan secara terpisah dari tabungan sehari-hari. Porsinya beragam, tergantung besarnya pemasukan dan pengeluaran, namun umumnyaminimal 10 persen per bulan dan besarannya minimal enam bulan dari pengeluaran bulanan.

Persiapan dana darurat bisa dilakukan melalui beberapa cara, baik menabung secara konvensional seperti tabungan atau emas dan menabung sambil berinvestasi misalnya reksadana.

Menurut Franky Chandra, Chief Investment Officer dan co-founder FUNDtastic, mempersiapkan dana darurat sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebelum menunggu terjadinya krisis atau musibah.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar generasi milenial untuk segera memiliki tabungan untuk dana darurat sejak dini, untuk mencegah atau mengurangi kemalangan atau musibah finansial.

 

Cara Menabung Dana Darurat

Hari Ini, Rupiah Ditutup Menguat
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rupiah ditutup menguat 170 poin atau 1,19 persen menjadi Rp14.113 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.283 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk itu, FUNDtastic bekerja sama dengan salah satu Bank swasta OCBC NISP membuat program tabungan untuk dana darurat, untuk membantu nasabah dalam mempersiapkan dana darurat sekaligus memberi tambahan dana Rp 200 ribu untuk berinvestasi.

“Sebagai platform investasi dan pengelola keuangan yang terpercaya, kami memahami pentingnya peranan dana darurat dalam pengelolaan keuangan pribadi. Untuk itu, kami merancang program ini agar nasabah tak hanya sekedar menyisihkan dananya di tabungan, tapi juga mendapatkan hasil optimal dari investasi,” ungkap Franky Chandra, Jumat (15/5/2020).

Caranya pun sangat mudah. Masyarakat cukup membuka layanan tabungan Nyala di OCBCNISP melalui mobile banking One Mobile dan masukkan kode promo ONXFUNDTASTIC, dan melakukan pengendapan dana pada rekening tersebut sebesar Rp 1 juta untuk mendapatkan voucher elektronik pembelian reksa dana sebesar Rp 200 ribu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya