Ketegangan AS-China Angkat Harga Emas

ketegangan AS dan China dengan pemerintahan Trump dinilai bisa menjadi opsi untuk menghukum China karena langkahnya terhadap Hong Kong.

oleh Nurmayanti diperbarui 29 Mei 2020, 07:31 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 07:31 WIB
Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Jakarta Harga emas menguat meski lajunya tetap lebih rendah usai naik 1 persen. Harga emas kali ini, tertekan gerak Wall Street meski, meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat-China justru memberi dampak positif ke harga emas.

Melansir laman Reuters, Jumat (29/5/2020), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.712,35 per ons. Sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1.728,30.

"Ekuitas AS berada di dasar bawah sepanjang hari," kata Phil Streible, Kepala Strategi pasar di BlueLine Futures di Chicago,

Dia mengatakan, meski demikian diprediksi akan banyak investor yang melikuidasi emas miliknya karena mereka takut melihat kondisi perdagangan ekuitas.    

Tercatat, Indeks utama Wall Street menguat didorong kenaikan saham kesehatan dan teknologi.  Harga emas, bagaimanapun, masih didukung tanda - tanda kondisi ekonomi yang terpukul Virus Corona.

Di sisi lain, ketegangan AS dan China dengan pemerintahan Trump dinilai bisa menjadi opsi untuk menghukum China karena langkahnya terhadap Hong Kong. 

"Kami melihat ketegangan meningkat antara AS dan China ... Kami lihat kondisi pasar masih dipengaruhi kondisi data ekonomi yang negatif data dan itu jelas mendukung untuk pasar emas, " kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.    

 

Komoditas Lain

Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Data tunjangan pengangguran terakhir AS tercatat mencapai di atas 2 juta pada minggu lalu selama 10 minggu berturut-turut. Kondisi ini menandakan ekonomi terdampak besar pandemi.    

"Kami telah menguji (harga emas) USD 1.700 dan bangkit kembali, jadi jika kita melihat ke depan pasar terus mengharapkan lebih banyak stimulus dari Federal Reserve dan bank sentral lainnya, "kata Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, Bart Melek.

Pemberian stimulus besar cenderung mendukung emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.    

Di sisi lain, harga paladium naik 0,5 persen menjadi USD 1.945,63 perons, platinum naik 2 persen menjadi USD 835,54 dan perak turun 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD 17,29.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya