1,7 Juta Buruh Korban PHK dan Dirumahkan Butuh Bantuan

Kemnaker menyatakan banyak pekerja dan buruh yang memerlukan bantuan akibat terdampak corona.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Jun 2020, 13:15 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2020, 13:15 WIB
20160206-Buruh-Serbu-Istana-Merdeka-Jakarta-Angga-Yuniar
Ribuan buruh melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (6/2/2016). Dalam aksi tersebut mereka meminta agar tidak terjadi PHK secara besar-besaran. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang mengatakan banyak pekerja dan buruh yang memerlukan bantuan.

Setidaknya ada 1,7 pekerja dan buruh yang sudah tervalidasi ter-PHK dan di rumahkan dampak covid-19.

“Pandemi covid-19 yang paling merasakan pekerja dan buruh, memang data yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan yang kami himpun dari Dinas Ketenagakerjaan, dari serikat buruh, dan pengusaha, yang tervalidasi dengan baik jumlahnya 1,7 juta orang, dan ada 1,2 juta yang masih proses validasi,” kata Haiyani saat menghadiri penyerahan Bantuan Sosial Presiden RI Kepada Serikat Pekerja/Serikat Buruh Yang Terdampak Covid-19, di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Ia juga menyebut, bahwa ada juga 100 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kontrak kerja visanya habis, dan diperkirakan akan bertambah terus sampai bulan Juli-Agustus. Selain itu, juga masalah lain yang timbul, yakni calon PMI yang gagal berangkat sebanyak 34 ribu orang.

“Karena kita menunda sementara penempatan mereka di luar negeri. Jadi betul, Kementerian yang paling tidak bisa tidur Kementerian Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Program untuk Pekerja Terdampak Corona

Aksi tolak omnibus oleh buruh di Aceh sebelum virus Corona Covid-19 merebak (Ist)
Aksi tolak omnibus oleh buruh di Aceh sebelum virus Corona Covid-19 merebak (Ist)

Memang Pemerintah sudah gencar membuat program-program yang ditujukan untuk pekerja dan buruh yang terdampak covid-19, misalnya kartu prakerja untuk peningkatan kompetensi serta sosial sentimennya.

Bahkan dampak lainnya, sektor pariwisata yang sudah lebih dulu terdampak pandemi sejak Februari, yang menyebabkan pekerja dalam sektor tersebut terpaksa ada yang ter-PHK dan dirumahkan.

Tentu kebutuhan mereka yang terdampak, tidak hanya peningkatan kompetensi tapi juga kebutuhan lainnya seperti bantuan sosial.

“Kami mengerti sekali serikat pekerja dan buruh menghadapi pandemi ini. Kami membangun solidaritas dari teman-teman Diaspora dari seluruh dunia, prinsipnya pemerintah mengerti sekali beban dari pekerja dan buruh, apa yang dilakukan pemerintah semoga bisa meringankan beban itu. Memang masih banyak beban, tapi kami berikan bantuan melalui bantuan sosial, untuk meringankan pekerja dan buruh,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya