Ingin Usaha Anda Tak Bangkrut saat New Normal? Simak Tips dari Bank Indonesia

Saat ini seluruh masyarakat di dunia sedang beradaptasi dengan kehidupan transisi new normal

oleh Tira Santia diperbarui 24 Jun 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 14:30 WIB
Kemenhub Akan Buat Penjualan Tiket Bus Secara Daring
Calon penumpang menunggu bus di Terminal Kali Deres, Jakarta Barat, Rabu (10/6/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan sejumlah persiapan untuk menghadapi skema kehidupan baru atau new normal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini seluruh masyarakat di dunia sedang beradaptasi dengan kehidupan transisi new normal. Begitupun dengan Indonesia yang turut menuju ke tatanan kehidupan baru.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menjelaskan, pelaku usaha yang mampu bertahandi tengah pandemi covid-19 ini bukanlah orang kuat, pintar, pandai atau rajin, melainkan orang yang mampu beradaptasi terhadap perubahanlah yang akan bertahan. 

“Kita siap-siap bagaimana mempersiapkan diri menyambut new normal. Kalau kita lihat di sini sudah harus ditinggalkan normal business as usual, ini sudah tidak bisa lagi dipertahankan, karena saat ini di bagian tengah sedang menuju new normal. jadi bagaimana kita harus bertahan menghadapi pandemi,” kata Filianingsih dalam webinar bersama Smesco Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (24/6/2020).

Filianingsih mengatakan bahwa ke depan pelaku usaha harus bersiap diri dari sekarang. Segala hal, mulai dari pola hidup dan konsumsi masyarakat Indonesia akan berubah usai pandemi corona.

“Kita harus menuju ke pemikiran bagaimana kita melakukan penyesuaian terhadap protokol Covid-19. Berikutnya kita harus lebih tangkas, gesit, lincah, dalam melihat peluang yang baru di era new normal,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Konsep Digitalisasi

Ilustrasi belanja Online
Ilustrasi belanja Online (iStockphoto)​

Karena saat ini sudah terlihat adanya perubahan perilaku dari masyarakat dalam berbelanja dan melakukan transaksi. Maka hal ini harus terus dipicu dan dipercepat akselerasi melalui inovasi baru, dan digitalisasi.

“Ini sedang dilakukan baik oleh fintech, dan perbankan, yang tadi sudah disebutkan semuanya berusaha untuk memenuhi sesuai kebutuhan, karena ke depan adalah eranya customer centric, customer yang menentukan apa yang mereka mau,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya