Menkop Ungkap Penyebab UMKM Masih Enggan Go Online

Menkop UKM Teten Masduki buka suara soal keengganan pelaku UMKM untuk beralih ke online.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2020, 13:25 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 13:25 WIB
Berburu Produk UMKM Unggulan di Pameran KKI 2019
Pengunjung melihat produk dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran ini menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki buka suara soal keengganan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk beralih ke online. Menurut dia, takut kalah bersaing dengan penjual berskala besar menjadi alasan UMKM enggan go digital.

"Saya kira untuk UMKM go online, masih perlu proses edukasi. Karena mereka masih ragu, usaha kecil takut ketelen usaha gede," kata Teten dalam webinar, Kamis (2/7).

Menurutnya mayoritas pelaku bisnis UMKM di dalam negeri masih menganggap sistem penjualan secara online hanya menguntungkan pelaku usaha besar. Hal ini disebabkan adanya asumsi terkait penggunaan instrumen atau teknologi canggih untuk penunjang bisnis.

Padahal, ia menyebut dengan menerapkan layanan bisnis secara daring justru akan memberikan keuntungan lebih besar bagi UMKM di masa pandemi Covid-19 ini. Yakni, memperluas akses pasar dan menghemat biaya promosi.

Adapun instrumen atau alat penunjang yang diperlukan ialah smartphone dan jaringan internet yang stabil. Namun, Teten mengakui jika tidak semua daerah memiliki jaringan internet yang baik untuk kegiatan usaha.

Untuk itu, pihaknya berjanji akan meningkatkan kegiatan sosialiasi terkait pemanfaatan teknologi untuk pengembangan bisnis. Sekaligus penyediaan smartphone dan peningkatan kualitas jaringan internet yang lebih baik bagi pelaku UMKM di daerah.

"Apalagi mayoritas usaha kecil itu adanya di daerah-daerah. Maka, untuk meningkatkan penjualan ya harus terhubung dengan marketplace," tukasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemerintah Kerja Keras Dorong 10 Juta UMKM Go Digital

Berburu Produk UMKM Unggulan di Pameran KKI 2019
Pengunjung melihat kain selama pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran KKI 2019 ini berlangsung selama 3 hari menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintahan gencar mempromosikan program Bangga Buatan Indonesia untuk mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memasuki era digital. Gerakan ini juga untuk membantu kesiapan bisnis UMKM dalam kenormalan baru pasca pandemi Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, pemerintah tengah mendorong 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) terhubung dengan platform digital lewat program tersebut. Sebab, saat ini baru 13 persen atau 8 juta pelaku UMKM yang go digital.

"Kita harus bekerjasama untuk mencapai produk 2 juta UMKM masuk go digital. Karena sudah ada 8 juta lebih UMKM yang sudah bisnis secara online," kata dia dalam webinar via Zoom, Rabu (1/7/2020).

Luhut mengatakan target yang ditetapkan pemerintah tersebut optimis dapat dicapai pada tahun ini. Terlebih lagi sejak diluncurkannya pada 14 Mei lalu, sudah ada 600 ribu UMKM yang di digitalisasikan.


Tren Belanja Online

Berburu Diskon di Harbolnas
Calon Konsumen membuka aplikasi situs belanja online di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Konsumen berburu diskon di salah satu situs jual beli online yang menawarkan beragam potongan harga khusus pada hari belanja online nasional (Harbolnas). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, melejitnya tren belanja online selama pandemi Covid-19 berlangsung diyakini dapat mendongkrak jumlah UMKM yang akan go digital.

Menurutnya, sangat penting UMKM terhubung ke digital untuk mengintegrasikan ekosistem digital itu dengan pembayaran digital, selain itu juga penting digitalisasi untuk UMKM mengakses pasar yang lebih besar.

Mengingat UMKM yang bisa bertahan saat ini adalah UMKM yang terhubung dengan platform online, dan juga UMKM yang berhasil beradaptasi bisnisnya. Untuk itu, ia mendorong pelaku usaha di sektor ini agar mampu berinovasi dalam merespons perkembangan market atau permintaan pasar.

"kita terus berupaya untuk meningkatkan jumlah UMKM ke digital. Apalagi akan ada perubahan perilaku konsumen yang berbelanja secara online ke depan," tukasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya