Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, Selasa (11/8/2020), Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara untuk seri SPN03201112 (new issuance), SPN12210812 (new issuance), FR0086 (new issuance), FR0087 (new issuance), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp 22 triliun. Dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 106.008.700.000.000. Lelang ke-tujuh seri ini dilakukan dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.
Baca Juga
Rincinanya, Jumlah penawaran yang masuk untuk masing-masing seri, yakni; SPN03201112 Rp 3,260 triliun, SPN12210812 Rp 8,980 triliun, FR0086 Rp 42,9083 triliun, FR0087 Rp 29,6153 triliun, FR0080 Rp 7,0494 triliun, FR0083 Rp 6,3886 triliun, dan FR0076 Rp 7,8071 triliun.
Advertisement
Sementara nominal kompetitif yang dimenangkan yakni; SPN03201112 Rp 0,150 triliun, SPN12210812 Rp 0,500 triliun, FR0086 Rp 5,285 triliun, FR0087 Rp 4,830 triliun, FR0080 Rp 1,610 triliun, FR0083 Rp 1,505 triliun, FR0076 Rp 1,260 triliun.
Sedangkan untuk nominal non kompetitif yang dimenangkan yakni; SPN03201112 Rp 0,150 triliun, SPN12210812 Rp 0,500 triliun, FR0086 Rp 2,265 triliun, FR0087 Rp 2,070 triliun, FR0080 Rp 0,690 triliun, FR0083 Rp 0,645 triliun, FR0076 Rp 0,540 triliun.
Sehubungan dengan implementasi Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia mengenai Burden Sharing. Lelang SUN pada hari ini merupakan lelang SUN pertama yang digunakan untuk pemenuhan pembiayaan Non-Public Goods, khususnya untuk belanja dan pembiayaan UMKM.
Â
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BI Serap SUN dengan Skema Burden Sharing Senilai Rp 82 Triliun
Pemerintah telah melakukan penerbitan empat seri Surat Utang Negara (SUN) dengan cara Private Placement kepada Bank Indonesia (BI) dengan jumlah total nominal penerbitan sebesar Rp 82 triliun.
Penerbitan SUN kali ini merupakan transaksi yang pertama untuk pemenuhan sebagian pembiayaan Public Goods. Total kebutuhan pembiayaan Public Goods adalah sebesar Rp 397,56 triliun. Dana tersebut untuk pembiayaan untuk belanja kesehatan, perlindungan sosial, serta pembiayaan sektoral Kementerian dan Lembaga dan Pemda dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, transaksi pembelian SUN oleh BI ini merupakan implementasi dari skema burden sharing sebagai wujud sinergi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam upaya pembiayaan penanganan dampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Transaksi private placement ini dilakukan dengan berpegang pada beberapa prinsip utama yaitu menjaga kredibilitas dan integritas pengelolaan kebijakan fiskal dan moneter dan menjaga fiscal space dan sustainability dalam jangka menengah.
"Selain itu juga dengan menerapkan tata kelola yang prudent, transparan dan akuntabel," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (7/8/2020).
Selanjutnya, penerbitan SUN dan atau SBSN baik untuk Public Goods maupun Non-PublicGoods dalam rangka penanggulangan COVID-19 dan PEN akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Advertisement