Potensi Belanja Barang dan Jasa Pemerintah untuk UMKM Capai Rp 321 Triliun

Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerjasama dengan LKPP untuk menghadirkan Laman UMKM dan Bela Pengadaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2020, 20:30 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memproyeksi potensi yang bisa didapat oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di dalam belanja barang dan pemerintah mencapai Rp 321 triliun. Oleh sebab itu ia mendorong UMKM untuk masuk dalam katalog UMKM Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Tahun ini, setidaknya ada potensi senilai Rp 321 triliun belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah yang telah diarahkan Presiden Jokowi untuk dapat dioptimalkan UMKM," jelas dia dalam webinar yang digagas oleh Bank Indonesia, Minggu (30/8/2020).

Di samping itu, Teten juga telah bekerjasama dengan LKPP untuk menghadirkan Laman UMKM dan Bela Pengadaan untuk program ini, serta melakukan pendampingan dan pelatihan bagi UMKM untuk dapat hadir dalam platform ini.

"Bersama Kementerian BUMN, kami juga sudah bekerjasama untuk memastikan belanja barang dan jasa di bawah nilai Rp 14 miliar agar UMKM dapat ikut serta melalui Pasar Digital UMKM yang memiliki potensi setidaknya Rp 35 triliun dan 27 kategori produk," ujarnya.

Menurutnya, saat ini ada 9 BUMN yang telah siap dan secara bertahap ke BUMN lainnya untuk menyerap produk UMKM. Misalnya kategori adalah Alat Tulis Kantor, Catering & Snack, Souvenir & Merchandise, Pengadaan & Sewa Furniture, Jasa Event Organizer dan lain lain.

Tak hanya itu, Kementeriannya juga tereus melakukan onboarding digitalisasi UMKM di daerah-daerah dengan memanfaatkan katalog digital/e-Brochure. Katalog digital ini nantinya berisi produk UMKM serta hyperlinks/tautan kontak penjual.

"Sehingga, dapat disebarkan dengan sederhana melalui platform chat ataupun media sosial dan jika di-klik akan langsung terhubung ke WA penjual," imbuhnya.

Oleh karenanya, inovasi dalam ekosistem digital juga terus digalakkan seluruh jajarannya. Salah satunya, dengan program Pahlawan Digital yang menghadirkan perusahaan rintisan lokal yang menjadi inovator solusi teknologi dan membantu kegiatan usaha UMKM.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

1.564 UMKM Telah Ikuti Pelatihan Digital di 2020

Pemerintah Targetkan 10 Juta UMKM Go Digital
Pemilik showroom dan bengkel Gitar "music666", Ridwan dan Rudi mendemonstrasikan gitar yang akan dijual secara daring di Ciledug, Tangerang, Rabu (22/7/2020). Pemerintah menargetkan 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada tahun ini terhubung dengan platform digital (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat 1.564 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah mengikuti pelatihan go digital. Langkah ini agar UMKM mampu bertahan di tengah pandemi Corona dan juga mendorong ke pasar digital

“Untuk peningkatan akses pemasaran daring online dilakukan kerjasama dengan platform e-commerce tahun ini sebanyak 1.564 pelaku UMKM yang telah mengikuti pelatihan dan terus meningkatkan jumlahnya,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam High Impact Seminar dan Kick Off Program BI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8/2020).

 

Hal itu seiring dengan berbagai kebijakan strategis yang telah disiapkan oleh Kemendag, dalam mempersiapkan UMKM ke pasar global.

Berikut kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya, sinergi kementerian dan kembaga, pemerintah daerah, asosiasi, komunitas, dan platform e-commerce untuk memperdaya dan menumbuhkan serta meningkatkan kemampuan daya saing UMKM.

Kemudian pengembangan pemberdayaan penguatan dan peningkatan daya saing produk UMKM, promosi pemasaran dan penerapan kewajiban penggunaan produk dalam negeri, memberikan kemudahan pelaku usaha menjual produknya secara online melalui marketplace.

Serta melakukan pelatihan dalam rangka penguatan UKM yang diekspor orientasi ekspor, fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, promosi ekspor serta business matching secara virtual melalui perwakilan perdagangan, dan dukungan penyediaan modal kerja bagi UMKM yang siap melakukan ekspor melalui dana penugasan ekspor.

“Peningkatan kualitas produk UMKM dilakukan dengan kolaborasi antara Kementerian lembaga asosiasi dan komunitas. UMKM diberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk dalam hal teknis desain dan kemasan sehingga dapat naik kelas untuk peningkatan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya