Liputan6.com, Jakarta - Grup Barito Pacific Tbk sebagai salah satu grup usaha yang memiliki komitmen besar untuk mendukung pemulihan ekonomi dalam negeri, menyampaikan kembali upayanya untuk terus mendukung terciptanya lapangan pekerjaan di Indonesia.
Anak usaha dari grup ini, Indo Raya Tenaga, telah siap menyerap sampai 10.000 tenaga kerja lokal dan nasional.
Menurut Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Salim Pangestu, seluruh tenaga kerja itu akan diserap selama masa konstruksi perusahaan pembangkit listrik 2 x 1000 MW berteknologi mutakhir ultra super critical.
Advertisement
“Indo Raya Tenaga adalah proyek strategis nasional yang akan menyerap ribuan tenaga kerja, baik tenaga kerja biasa maupun tenaga kerja khusus seperti engineer. Kami harapkan terciptanya lapangan kerja baru ini dapat membawa dampak positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” ujar Agus Salim Pangestu, Selasa (8/9/2020).
Penyerapan tenaga kerja baru ini selaras dengan strategi Presiden Joko Widodo untuk mencegah terjadinya PHK, yang telah disampaikan kepada para pelaku usaha di berbagai kesempatan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Program Padat Karya Tunai Kementerian PUPR Sudah Serap 402 Ribu Tenaga Kerja
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, hingga 29 Agustus 2020, program padat karya tunai Kementerian PUPR telah menyerap 402.449 tenaga kerja.
Basuki menyatakan, tahun ini pihaknya menargetkan bisa menyerap 638.990 tenaga kerja untuk program padat karya tunai. Adapun secara keuangan, progres program ini telah mencapai 58,14 persen atau Rp 7,16 triliun.
"(Hingga 29 Agustus) progres serapan tenaga kerja dari padat karya sebesar 402.499 orang dari 638.990 orang yang direncanakan," ujar Basuki dalam paparannya dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Senin (31/8/2020).
Basuki melanjutkan, penyerapan tenaga kerja ini diharapkan bisa membantu menggerakan ekonomi di tengah pandemi. Ke depannya, pihaknya menargetkan percepatan pelaksanaan program padat karya hingga akhir triwulan ketiga.
Adapun, Kementerian PUPR sendiri mendapatkan anggaran tambahan Rp 1 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dialokasikan ke program padat karya, sehingga total anggarannya mencapai Rp 12,3 triliun.
Anggaran tambahan Rp 1 triliun tersebut didistribusikan untuk pembangunan drainase sepanjang 5.000 km di 34 provinsi.
"Ada tambahan Rp 1 triliun dalam rangka percepatan 5.000 km drainase jalan nasional, sekarang mulai kerja," kata Basuki.
Advertisement