Bandara Soetta Operasikan PLTS Mulai Oktober 2020

Bandara Internasional Soekarno Hatta bakal mengoperasikan PLTS

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 25 Sep 2020, 12:15 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 12:00 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC) Bandara Soekarno Hatta
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC) Bandara Soekarno Hatta (dok: AP II)

Liputan6.com, Jakarta - Mulai 1 Oktober, Bandara Soekarno-Hatta mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). Akhir September ini, PLTS tersebut tengah masa uji coba.

Sebanyak 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilo watt per peak (kWp) dipasang di atap gedung, guna mengaliri listrik ke peralatan-peralatan canggih di fasilitas AOCC. Gedung AOCC sendiri merupakan salah satu fasilitas yang sangat vital di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

"Gedung itu adalah pos komando terintegrasi guna memastikan kelancaran operasional Soekarno-Hatta, dengan personil berasal dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara. Lalu airline operator, air navigation dan authorities seperti Karantina, Bea dan Cukai, Imigrasi, Kepolisan dan sebagainya," ungkap President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Jumat (25/9/2020).

Dia juga menjelaskan, PLTS sebagai sumber energi di Gedung AOCC ini merupakan pintu masuk bagi 'Energi Baru Terbarukan', untuk lebih digunakan di bandara-bandara perseroan. Lalu, pengoperasian PLTS, juga merupakan upaya perseroan dalam menerapkan konsep Green Airport di Bandara Soekarno-Hatta.

“Energi Baru dan Terbarukan atau EBT ini sudah selayaknya mendapat tempat di sektor kebandarudaraan nasional, dan PT Angkasa Pura II memulai ini di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia. Harapannya, apa yang dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta ini dapat mendorong bandara-bandara lain juga mengadopsi EBT melalui PLTS," ungkapnya.

Lalu, konsep pengembangan PLTS di lingkungan PT Angkasa Pura II adalah guna melengkapi kebutuhan suplai listrik dari PLN. Pengoperasian PLTS di kawasan Bandara Soekarno-Hatta ini juga sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Surya di BUMN.

“Kami akan membahas mengenai kemungkinan pemanfaatan energi surya di bandara-bandara lain di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II,” ungkap Awaluddin.

 

Sinergi BUMN

Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif
Teknisi melakukan perawatan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PLTS atap yang dibangun sejak 8 bulan lalu ini mampu menampung daya hingga 20.000 watt. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

PLTS di Gedung AOCC ini dibangun oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang juga menggandeng anak usaha PT LEN Industri yakni PT Surya Energi Indotama.

PT Angkasa Pura II dan stakeholder lainnya berkomitmen menerapkan konsep Green Airport di Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini antara lain ditunjukkan dalam pengoperasian taksi listrik oleh Blue Bird dan Grab, kemudian kereta listrik yakni Kereta Bandara dan Skytrain yang menghubungkan terminal-terminal, serta peralatan-peralatan berbasis listrik lainnya.

Adapun Terminal 4 yang akan dibangun di Bandara Soekarno-Hatta akan mengusung konsep Smart Airport dengan advanced technology untuk menerapkan Smart Mobility, Smart Security, dan juga Smart Environment yang semakin mempertegas konsep Green Airport.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya