Digital Marketing jadi Peluang Karier yang Menjanjikan di Masa Pandemi

Digital marketing merupakan strategi yang wajib diterapkan setiap bisnis yang ingin bertahan di tengah dinamisnya perkembangan teknologi digital saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2020, 15:15 WIB
Ilustrasi Digital Marketing, Pemasaran Digital, Google Analytic
Ilustrasi Digital Marketing, Pemasaran Digital, Google Analytic

Liputan6.com, Jakarta - Walaupun saat ini Indonesia sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19, akan selalu ada peluang bisnis atau peluang karier yang masih terbuka lebar. Salah satunya di bidang digital marketing.

Digital marketing merupakan strategi yang wajib diterapkan setiap bisnis yang ingin bertahan di tengah dinamisnya perkembangan teknologi digital saat ini.

Pengajar Digital marketing di i3L School of Business Fariz Hutama Putra Harjanto mengungkapkan digital marketing memiliki banyak kelebihan.

“Digital marketing mampu menjangkau target pasar dengan lebih akurat dan efisien dari biaya (cost) dan mampu dievaluasi kinerjanya secara cepat,” kata Fariz dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/9/2020).

Salah satu keunikan dari digital marketing adalah para pengguna internet atau digital media user sudah mempunyai ketertarikan terhadap produk.

Misalkan, seseorang melakukan pencairan produk di Google memberikan indikasi mempunyai ketertarikan terhadap produk tersebut dan sedang mencari informasi yang diperlukan untuk melakukan pembelian. Perusahaan dapat menempatkan informasi produk (Google Ads) pada hasil pencairan.

“Produk yang diiklankan oleh perusahaan tersebut mempunyai peluang besar untuk dibeli karena memang penerima informasi sudah mempunyai ketertarikan untuk membeli,” jelasnya.

Fariz juga menjelaskan bagaimana Google yang didirikan di tahun 1998 sekarang memiliki 63.000 pencarian (searches) setiap detik. Amazon yang disebut sebagai toko buku terbesar di dunia memiliki penjualan 606 juta produk. iPhone yang diluncurkan 12 tahun yang lalu, saat ini dimiliki oleh sekitar 63 persen penduduk di dunia. Facebook yang pertama kali dipakai sebagai student directory di Harvard sekarang digunakan sekitar 2.4 miliar orang.

Oleh karena itu, penting untuk memahami ilmu yang sangat relevan digunakan pada saat tren konsumsi digital yang terus meningkat. Untuk itu, I3L School of Business (iSB) menjadi salah satu pilihan untuk mempelajari digital marketing lebih dalam.

Program Strata-1 (S1) Creative Digital Marketing yang ditawarkan oleh iSB (i3L School of Business) adalah program yang didesain untuk mempersiapkan digital marketing professional’s yang juga mempunyai pemahaman dan keterampilan internasional bisnis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Digital Marketing Diuntungkan saat Pandemi Covid-19

Ilustrasi digital marketing
Ilustrasi digital marketing. Dok: oracle.com

Kehadiran wabah pandemi virus corona (Covid-19) telah banyak berdampak terhadap kegiatan ekonomi yang melemah drastis. Namun sebaliknya, para pelaku industri digital marketing justru bersyukur dengan adanya wabah tersebut.

Pakar Digital Marketing sekaligus CEO Panenmaya, Pikukuh Tutuko, membenarkan bahwa pandemi Covid-19 telah membawa berkah sendiri pada kegiatan pemasaran di ranah online.

"Jadi mungkin secara bisnis kita termasuk yang bersyukur sekali, karena justru kita salah satu yang berdampak berkah adanya pandemi ini," ujar dia dalam sesi webinar, Senin (13/7/2020).

Alasannya, pria yang akrab disapa Kukuh ini berkomentar, pencapaian bisnis hingga tutup semester I tahun ini telah berhasil menyamai perolehan di sepanjang 2019. Namun, ia belum mau mencantumkan hingga berapa besar kenaikannya.

"Sebagai contoh aja, apa yang kita capai tahun lalu secara bisnis pencapaian di 2019 sudah tercapai di pembukuan bulan Juni (2020). Saya sendiri jujur aja selama 12 tahun berbisnis baru sekarang merasakan omzet yang terjadi tahun lalu sudah terpenuhi di tengah tahun ini, satu semester ini," tuturnya.

  

Pasar Online

UKM Online Berpengaruh Besar Bagi e-Commerce Indonesia
Ilustrasi e-Commerce (tumblr.com)

Kukuh menceritakan, banyak pelaku ekonomi yang selama masa pandemi ini beralih memasarkan barang dagangannya dari offline ke online.

"Sebagai contoh, client bingung berpromosi di offline, akhirnya pindah ke online. Berarti kita termasuk yang sangat bersyukur bisa bertahan, bahkan ada yang unik. Kita bisa dibilang malah lebih baik dari tahun lalu," ungkap dia.

Pelaku digital marketing pun disebutnya coba mengajak para pegiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersungkur akibat virus corona untuk memasarkan produknya secara online.

Menurut dia, pelaku digital marketing juga telah merangkul UMKM untuk menerapkan prinsip Accept, Adapt, Digital Colaboration (AADC) dalam mempromosikan diri secara daring.

"Kita menerima, adaptasi, lalu kita go digital. Abis go digital jangan lupa creative Colaboration, sudah saatnya kita kolaborasi dengan teman-teman lain sehingga bisa lolos dari tantangan ini," pungkas dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya