Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI menyalurkan bantuan modal usaha kepada 11 pangkalan Elpiji di wilayah Kalimantan senilai Rp 1,5 miliar. Penyaluran tersebut merupakan realisasi dari program Pinky Movement, yaitu program bantuan pinjaman modal kepada pangkalan LPG untuk mengembangkan usaha.
Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan Roberth M.V. Dumatubun menjelaskan, penyaluran ini merupakan pinjaman program kemitraan Pinky Movement tahap II. Sedangkan untuk pinky movement tahap I telah disalurkan pada Juli 2020 senilai Rp 1,9 miliar untuk 22 pangkalan Elpiji.
Baca Juga
Dengan demikian total program kemitraan Pinky Movement yang telah disalurkan sebesar Rp 3,08 miliar untuk 33 pangkalan elpiji.
Advertisement
"Pandemi Covid-19 ini berdampak cukup besar untuk ekonomi masyarakat, sehingga melalui Pinky Movement diharapkan bisa menolong pangkalan LPG sebagai bagian dari jalur distribusi produk LPG Pertamina untuk bangkit dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi," kata Roberth M.V. Dumatubun dalam siaran pers, Rabu (14/10/2020).
Selain itu Pinky Movement menjadi stimulus pangkalan juga untuk bersaing dalam pelayanan kepada konsumen sehingga masyarakat mampu lebih merasakan manfaat dan benefit menggunakan si Pinky.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mendaftar
Pertamina juga mendorong masyarakat pelaku UMKM di Kalimantan termasuk Lembaga penyalur LPG yang membutuhkan bantuan permodalan dapat mendaftarkan diri menjadi Mitra Binaan Pertamina agar bisa mendapatkan bantuan pinjaman modal untuk pengembangan usaha.
Menurut Roberth, selain bisa mendapatkan pinjaman modal usaha hingga mencapai 200 juta Rupiah, jasa administrasi yang relatif terjangkau sebesar 3 (tiga) persen saldo menurun per tahun dan kesempatan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, promosi dan pameran UKM binaan.
“Tahun 2020, sendiri Pertamina telah menyalurkan program kemitraan sebesar Rp 12,7 miliar di berbagai wilayah Kalimantan dengan total mitra binaan UMKM sebanyak 129 mitra binaan termasuk mitra binaan pangkalan elpiji pinky movement,” kata Roberth M.V. Dumatubun.
Advertisement