Liputan6.com, Jakarta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang diperhatikan oleh pemerintah agar bangkit dan bertahan selama masa pandemi. Adanya UMKM menjadi salah satu cara agar roda perekonomian nasional kembali bergerak.
Maka dari itu, pemerintah memiliki program-program unggulan untuk mendorong pelaku industri kreatif agar bangkit selama pandemi.
Baca Juga
Super Apps BRImo dan Layanan 721 Ribu E-Channel BRI Dipastikan Handal dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
BRI Pastikan Kehandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
Kontribusi dalam Keberlanjutan Lingkungan, Pertamina Dukung Penuh Festival Ciliwung 2024
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama mengatakan bahwa pandemi membuat dampak yang sangat luas terhadap semua sektor, termasuk pariwisata. Banyak destinasi wisata tutup dan wisatawan tidak datang selama masa pandemi. Hal itu membuat sektor wisata berhenti.
Advertisement
“Dampak pandemi jangan membuat kita putus asa dan berdiam diri. Kita harus bersikap positif dengan optimis bisa bangkit untuk membangun sektor pariwisata saat pandemi,” tutur Wishnutama dalam acara Ideafest 2020, Minggu (15/11/2020).
Wishnutama menjelaskan pemerintah sudah melakukan langkah-langkah untuk membangkitkan gairah pariwisata. Mulai dari relaksasi pajak, restruksasi perbankan, subsidi listrik, program jaminan korporasi, Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Dana Hibah Pariwisata.
“Dana hibah pariwisata menjadi salah satu program pemerintah untuk menyelamatkan sektor pariwisata. Dana tersebut diperuntukkan bagi pengusaha hotel, restoran, dan pemerintah daerah (pemda) senilai Rp 3,3 triliun sudah disiapkan Kemenparekraf,” tutur Wishnutama.
Walaupun demikian, perlu adanya komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan selama wisata ke destinasi pilihan.
Untuk industri ekonomi kreatif, lanjut Wishnutama pemerintah mendorong para UMKM pelaku kreatif untuk memulai gerakan digitalisasi agar produk bisa terjual dengan baik. Bertajuk program Bangga Buatan Indonesia, pemerintah mendorong pelaku UMKM go digital dengan mengedepankan kearifan lokal sebagai daya tarik utama. Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun ini ada sebanyak 2 juta pelaku UMKM yang go digital.
“Pemerintah membantu mereka (pelaku UMKM) dengan pendampingan bahkan sampai mempertemukan dengan investor agar produknya bisa lebih berkembang. Sebagai contoh, Kemenkraf melakukan pendampingan kepada food startup dan mempertemukan mereka dengan investor,” tutur Wishnutama.
Wishutama melanjutkan bahwa saat ini terdapat beberapa industri kreatif yang memiliki potensi dengan skala besar. Mulai dari Kuliner, Fashion, dan Kriya.
“Tak menutup kemungkinan industri kreatif film dan musik bisa menjadi besar juga. Kedepannya kita akan membantu untuk membuat ekosistem industri kreatif agar mereka bisa berkembang dengan baik,” tambah Wishnutama.
Upaya Bank BRI Gaungkan Sektor Fashion
Senada dengan Kemenkraf, Bank BRI telah mengaungkan program Bangga Buatan Indonesia dalam sektor fashion. Hal itu terlihat saat Bank BRI sukses mengelar acara Nusantara Fashion Festival 2020 (NUFF).
Direktur of Consumer Business Bank BRI, Handayani mengatakan bahwa NUFF 2020 dilaksanakan berdasarkan program pemerintah Bangga Buatan Indonesia. Selain itu, NUFF 2020 dilaksanakan untuk memeriahkan momen HUT Republik Indonesia ke-75.
“Kita memilih tema fashion karena waktu itu bertepatan dengan momen lebaran. Dan pelaku UMKM yang terdampak oleh pandemi sangat terpuruk. Akhirnya kita mencoba untuk mengkolaborasikan 75 desainer Indonesia dengan para pelaku UMKM,” tutur Handayani saat Ideafest 2020.
Lebih lanjut, Handayani mengatakan bahwa fashion show ini diadakan secara virtual dengan kolaborasi bersama banyak pihak untuk menyukseskan acara tersebut.
“Tak hanya fashion show secara virtual, acara NUFF 2020 juga dilengkapi dengan Talkshow dan Charity. Dengan rangkaian acara tersebut terdapat 2,3 Juta viewer yang menyaksikan acara tersebut. Dan itu sangat membanggakan,” imbuh Handayani.
Handayani melanjutkan bahwa dengan kolaborasi dari acara tersebut menghasilkan setidaknya 90 Miliar rupiah. Hasil tersebut diraih dari penjualan produk melalui e-Commerce dan platform digital lainnya.
“Bangga Buatan Indonesia dengan menggunakan desainer Indonesia harus terus digaungkan. Untuk UMKM, jangan putus asa dan berpikiran positif. Buat karya yang lebih inovatif lagi selama pandemi. Selain itu, siapkan diri untuk beralih ke ranah digital agar produk bisa lebih berkembang lagi,” tutur Handayani.
Ideafest menjadi wadah bagi tokoh dan pelaku industri lainnya untuk bertukar pikiran. Dengan tajuk ‘Restart’ Ideafest mengusung untuk membangkitkan industri kreatif selama masa pandemi.
Ideafest 2020 didukung atau disponsori oleh Bank BRI, BLIBLI, SAMSUNG, Indofood, Sido Muncul, BoldXperience, Unilever, dan Sari Husada.
(*)
Advertisement