Mau Sukses Jual Jajanan Asal Korea? Simak Kuncinya di Sini

Seiring berjalannya waktu, Dan Bam tidak hanya menjual Hotteok saja. Diantaranya ia juga menjual Korean Rice Box dan Japchae, sebagai variasi agar pelanggan bisa menikmati makanan lain khas Negeri Ginseng.

oleh Tira Santia diperbarui 23 Nov 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2020, 18:15 WIB
Hotteok, Pancake Ala Korea
Ilustrasi Hotteok Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari pengalamannya jalan-jalan ke Korea Selatan, Randy Siskandar lelaki yang berdomisili di Jakarta ini terinspirasi untuk membuka usaha jajanan asal Korea Selatan yakni Hotteok yang merupakan pancake berisi kombinasi kacang dan brown sugar dengan bentuk bulat dan tebal.

Ide bisnis tersebut muncul pada awal tahun 2020 sebelum pandemi covid-19 muncul di Indonesia. Kendati begitu, setelah pandemi covid-19 merebak di Indonesia tidak menghalangi niatnya untuk membuka bisnis makanan onlinenya dengan merek “Dan Bam”.

“Dan Bam mulai Tahun ini 2020, saat awal pandemi. Pada umumnya cukup berpengaruh pada bisnis kami tapi secara positif karena pesanan online itu meningkat sehingga pelanggan kita bisa menikmati makanan yang enak sambil menonton drakor, dan mendengarkan musik di rumah,” kata Randy dalam live streaming Gen Cuan Series, Senin (23/11/2020).

Lebih lanjut Randy menjelaskan alasanya memilih menjual makanan Korea Selatan yakni Hotteok, lantaran ia ingin membawa jajanan Korea menjadi makanan lifestyle yang setiap hari orang bisa makan, seperti makanan-makanan yang biasa dijadikan orang Indonesia sebagai cemilan dikala santai.

Seiring berjalannya waktu, Dan Bam tidak hanya menjual Hotteok saja. Diantaranya ia juga menjual Korean Rice Box dan Japchae, sebagai variasi agar pelanggan bisa menikmati makanan lain khas Negeri Ginseng.

“Kami tidak hanya jual Hotteok tapi speciali kita di Korean pancake dan Korean rice box, serta Japchae, nantinya kedepan kita aka nada Korean noodle juga,” ujarnya.

Tak kehabisan akal, Randy sebagai Owner Dan Bam terus berinovasi menyajikan variasi rasa Hotteok agar sesuai dengan lidah orang Indonesia, jika biasanya Hotteok berisi kacang dan Brown sugar namun Randy menawarkan pilihan isi coklat, keju dan lainnya.

“Ada beberapa variasi lainnya seperti coklat, dan lainnya yang disesuaikan dengan lidah Indonesia tapi tidak menghilangkan ciri khas Koreanya,” katanya.

 

Persaingan

Meskipun yang menjual makanan asal Korea Selatan marak di Jakarta, ia tetap optimis usahanya akan tetap maju walaupun banyak pesaing. Ia pun tak menampik jika persaingan bisnis kuliner itu sangat ketat.

“Kalau saya lihat bisnisnya sekarang banyak banget kuliner Korea yang memang enak-enak dan bervariasi. Untuk persaingan sendiri cukup ketat tapi masing-masing kita menjual makanan yang berbeda-beda dari segi rasa, dan inovasi,” jelasnya.

Kenapa ia optimis? Lantaran dirinya memiliki strategi khusus dalam mempromosikan Dan Bam, yang pasti dirinya gencar mempromosikan produk makanannya melalui media sosial Instagram dengan memposting konten yang menarik.

Randy juga bekerjasama dengan influencer dan youtuber untuk mempromosikan Dan Bam, serta bekerjasama dengan pihak-pihak yang memang satu visi dengan Dan Bam, seperti Everplate.

“Karena dari awal Dan Bam mau buka memang visi dan misi kita untuk online order dan sama dengan Everplate Visi dan Misinya, oleh karena itu kita bergabung dengan Everplate,” kata Randy.

Adapun untuk saat ini Dan Bam masih berjualan secara online, tapi tidak menutup kemungkinan untuk membuka toko offline jika keadaan sudah membaik dan sudah normal kembali.

 

 

Kunci

Kemudian ia membagikan kunci sukses usahanya bisa berkembang dan bertahan di masa pandemi, yakni dirinya selalu mengusahakan menyediakan makanan yang berkualitas dan higienis, serta selalu mengutamakan pelayanan agar makanan sampai ke pelanggan tepat waktu.

Demikian ia berpesan kepada Generasi Cuan di luar sana yang mau berbisnis, jika kalian sudah memiliki mimpi maka harus segera diwujudkan.

“Kalau kalian sudah ada mimpi dan niat itu jangan ditunggu melainkan langsung dikerjakan saja. Karena kesempatan tidak datang dua kali, dan sebaik-baiknya ide adalah yang bisa dieksekusi,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya