Donald Trump Tertarik dengan Konsep Sovereign Wealth Fund yang Ditawarkan Menko Luhut

Menurut Menko Luhut, Sovereign wealth fund Indonesia dapat menarik investasi di pasar AS ke perekonomian di Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Des 2020, 12:35 WIB
Diterbitkan 11 Des 2020, 12:26 WIB
Singgung Transisi Energi Terbarukan, Menko Luhut Optimis Indonesia dengan Potensi Indonesia
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan hadir secara virtual untuk menjadi keynote speaker dalam Platform Virtual The 9th Indonesia EBTKE CONEX 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Luhut) mengakui kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat (AS) masih belum optimal. Namun, ia cukup puas atas kunjungannya baru-baru ini ke AS yang mengindikasikan kerja sama lebih lanjut antara Indonesia-AS.

“Saya berkunjung baru-baru ini ke Amerika Serikat dan saya bertemu dengan Presiden (Donald Trump) dan tim. Saya berdiskusi dengan beliau tentang bagaimana kedua negara bisa bekerja lebih lanjut lagi,” kata Luhut dalam US-Indonesia Investment Summit ke-8, Jumat (11/12/2020).

Selain itu, dalam kunjungannya itu, Luhut mengaku Trump cukup tertarik dengan rencana pembentukan Indonesia Sovereign wealth fund. Ia yakin, dengan rencana tersebut, Indonesia akan bisa berkontribusi untuk memperkuat hubungan perekonomian antara Amerika Serikat dan Indonesia.

“Saya senang sekali bahwa di masa akhir jabatannya, Trump tertarik pada konsep Indonesia Sovereign wealth fund,” kata Luhut.

“Saya yakin Indonesia Sovereign wealth fund dapat menarik investasi di market AS ke perekonomian di Indonesia yang nantinya akan berkontribusi untuk memperkuat perekonomian hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia,” sambung dia.

Sehubungan dengan itu, Luhut mengatakan pemerintah Indonesia tetap memperhatikan perkembangan perekonomian global, termasuk perang dagang dan juga dampak pandemi covid-19.

Dimana hal-hal tersebut juga berimbas pada pasar di negara berkembang seperti Indonesia. Meskipun demikian, Luhut melihat tren perbaikan ekonomi dalam waktu dekat setelah mengalami kontraksi 5,20 persen pada kuartal ketiga-2020

Indonesia berharap dapat memulihkan lebih baik lagi kedepannya,” pungkas dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Menko Luhut: Jepang Siap Investasi Rp 57 Triliun Dukung Sovereign Wealth Fund Indonesia

Bertemu Sekjen Kementerian KP, Menko Luhut: Program yang Baik Jangan Berhenti
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sangat mendukung pembentukan Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Dukungan tersebut diberikan saat Menko Luhut bertemu dengan Gubernur JBIC Maeda Tadashi.

Bahkan, dukungan tersebut diberikan lewat komitmen investasi dari JBIC kepada Sovereign Wealth Fund Indonesia tersebut dengan nilai mencapai Rp 57 triliun.

"JBIC siap mendukung pendanaan SWF Indonesia sebesar USD 4 Miliar (Rp 57 Triliun), dua kali lipat lebih besar dari yang disampaikan the US International Development Finance Corporation (DFC), lembaga pembiayaan asal Amerika Serikat (AS," kata Menko Luhut dikutip dari pernyataan tertulis, Sabtu (5/20/2020).

Komitmen itu disampaikan Gubernur JBIC Maeda Tadashi dalam pertemuan di Tokyo pada  Jumat kemarin. Dalam pertemuan itu, Luhut didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.

Menteri Erick menambahkan, komitmen yang disampaikan oleh JBIC tersebut akan segera ditindaklanjuti di tingkat teknis Harapannya investasi JBIC dapat mulai masuk ke Indonesia pada kuartal I 2021.

"Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur SWF Indonesia akan selesai pada pertengahan Desember ini dan tentunya PP tersebut tentunya akan semakin percepat pembentukan lembaga dana abadi Indonesia," ucap Erick.

Sementara itu, Dubes Heri Akhmadi menyebutkan, JBIC akan menjadi salah satu lembaga keuangan yang berpartisipasi dalam master Fund SWF Indonesia yang disebut Nusantara Investment Authority (NIA).

"Dukungan dari JBIC dan Pemerintah Jepang tentunya akan memperkuat ikatan kerja sama strategis Indonesia – Jepang, dan semakin menarik sektor swasta Jepang lainnya berinvestasi di Indonesia," imbuh dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya