Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan, realisasi penggunaan dana desa sudah mencapai Rp47,255 triliun per 15 Desember 2020.
"Dana desa dalam pagu APBN 2020 Rp71,190 triliun, sudah digunakan Rp47,255 triliun sejak awal Januari 2020 hingga 15 Desember lalu," ujar pria yang akrab disapa Gus Menteri dalam konferensi pers virtual via Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12).
Baca Juga
Gus Menteri merinci, penggunaan dana desa senilai Rp47,255 triliun tersebut digunakan untuk pembiayaan empat program unggulan di desa. "Diantaranya program Desa Tanggap Covid-19 sebesar Rp3,170 triliun, program Padat Karya Tunai Desa sebesar Rp15,233 triliun, program Pembangunan Infrastruktur lain sebesar Rp8,435 triliun, dan BLT Dana Desa sebesar Rp20,415 triliun," jelas dia.
Advertisement
Sementara, sisa anggaran dana desa senilai Rp23,934 triliun akan dialokasikan untuk pembiayaan melanjutkan dua program yang dinilai berdampak besar terhadap perekonomian warga desa. Yakni BLT Dana Desa Desember 2020 senilai Rp8,045 triliun dan program Padat Karya Tunai Desa Desember 2020 senilai Rp15,889 triliun.
Dia menyebut, terkait program Padat Karya Tunai Desa, pekerja akan diprioritaskan yabg berasal dari anggota keluarga miskin, penganggur dan setengah penganggur, serta kelompok marjinal lainnya. Hal ini dimaksudkan agar manfaat program kepentingan terkait pembangunan infrastruktur umum dapat juga memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat desa di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi, memang Padat Karya Tunai Desa ini untuk kepentingan infrastruktur produktif dan ekonomi produktif dengan sasaran yang jelas-jelas memiliki karakteristik khusus. Padat Karya Tunai Desa sendiri sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 3.068.660 pekerja per 15 Desember ini," tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Targetkan 10.000 Desa Berkembang di 2024
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar memberikan ceramah secara virtual kepada peserta Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) 11 Tahun 2020 yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Senin (16/11/2020).
Dalam ceramahnya, pria yang akrab disapa Gus Menteri ini menjelaskan tentang pemanfaatan dan penggunaan dana desa, serta arah pembangunan desa 2020-2024.
"Tentu, semua ini merujuk pada visi-misi dan arahan Presiden Joko Widodo. Minimal ada tiga hal yang menjadi fokus. Yaitu pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan transformasi ekonomi," ujar Gus Menteri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/11/2020).
Dikatakan Gus Menteri, tiga hal tersebut menjadi rujukan utama bagi pembangunan di desa. Namun, untuk di desa akan lebih difokuskan pada pengembangan SDM dan transformasi ekonomi.
Sedangkan untuk target capaian, Kemendes PDTT akan fokus untuk mengentaskan 5.000 desa berkembang menjadi desa mandiri dan 10.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang.
"Jadi target capaian kita nanti adalah 5.000 desa berkembang menjadi mandiri dan 10.000 desa tertinggal menjadi berkembang," terangnya.
Terkait dengan adanya pertanyaan, apakah ada kemungkinan dari desa yang statusnya tertinggal langsung loncat menjadi desa mandiri, Gus Menteri dengan tegas menjawab hal itu sangat mungkin terjadi.
"Sangat mungkin, tetapi tentu hanya daerah-daerah khusus atau spesifik yang akan bisa menuju ke sana. Tetapi dimungkinkan adanya desa dari posisi tertinggal tidak berkembang dulu, langsung ke mandiri," jelasnya.
Advertisement