Ridwan Kamil: Pelabuhan Patimban Jadi Cikal Bakal Kawasan Regional Rebana Metropolitan

Ridwan Kamil mengatakan bahwa jika kawasan Rebana Metropolitan ini berhasil, dengan Patimban sebagai cikal bakalnya maka akan menghasilkan 4,3 juta lapangan pekerjaan.

oleh Arie Nugraha diperbarui 20 Des 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 20 Des 2020, 20:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri acara Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban di Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Minggu (20/12/2020). (sumber foto: Humas Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri acara Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban di Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Minggu (20/12/2020). (sumber foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengklaim Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal sebuah kawasan regional Rebana Metropolitan yang terdiri 13 kota industri baru. Hal tersebut diungkapkan saat hadir dalam acara Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban Subang, Minggu (20/12/2020).

Menurut Ridwan Kamil, pelabuhan itu akan membantu menjadi Kota Maritim Patimban untuk 1 juta penduduk. Sehingga diharapkan dalam 30 tahun akan sukses menjadi kawasan dan kota pelabuhan dengan aktifitas yang tinggi.

"Hari ini kita menyaksikan cikal bakal kesuksesan itu akan hadir," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, Minggu (20/12/2020).

Ridwan Kamil mengatakan bahwa jika kawasan Rebana Metropolitan ini berhasil, dengan Patimban sebagai cikal bakalnya maka akan menghasilkan 4,3 juta pekerjaan dalam 15 tahun ke depan. Selain itu Ridwan Kamil memperkirakan, adanya Pelabuhan Patimban akan memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi hingga empat persen untuk Provinsi Jabar yang tentunya juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendanaan dari Jepang

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hadir langsung di Pelabuhan Patimban menyaksikan dilakukannya Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu (20/12/2020). (Foto: Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hadir langsung di Pelabuhan Patimban menyaksikan dilakukannya Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu (20/12/2020). (Foto: Kemenhub)

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi menjelaskan pembangunan tahap pertama Pelabuhan Internasional Patimban melalui pendanaan Official Development Assistance dari Jepang. Antara lain meliputi area terminal, breakwater, seawall, dan pevetment, pembangunan back up area, jalan akses, jembatan penghubung, dan terminal kendaraan seluas 25 hektare.

Pada tahap pertama, Patimban memiliki kapasitas car terminal sebesar 218 ribu completely built up (CBU) dan kapasitas container terminal sebesar 250 ribu TEUs dari total kapasitas kumulatif 3,75 juta TEUs. Budi Karya menambahkan, sesuai arahan Presiden, Pelabuhan Patimban akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya logistik nasional.

"Pelabuhan Patimban bisa berikan suatu bukti bahwa arahan presiden, meski di masa pandemi, kita tetap bekerja dan bisa menyelesaikan pembangunan ini," kata Budi Karya.

Dengan soft launching, Budi Karya mengatakan bahwa kegiatan ekspor-impor distribusi mobil dan barang-barang dari dan ke Pelabuhan Internasional Patimban atau Indonesia sudah dapat dilakukan dengan baik.

 

Pelatihan Wirausaha

Sebagai rangkaian soft launching lanjut Budi Karya, otoritasnya menggelar kegiatan sosial agar masyarakat sekitar turut merasakan kemajuan, berupa pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, dan pemberian program keahlian bagi nelayan, diikuti pemberian kapal nelayan melalui koperasi.

"Selain itu, Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan jalan tol dan kereta api sehingga diharapkan meningkatkan potensi pembangunan 10 kawasan industri di sepanjang koridor utara Jawa sehingga perekonomian meningkat dan memberikan manfaat bagi masyarakat," jelas Budi Karya.

Budi Karya menyebutkan pembangunan tahap kedua pada 2021-2024 akan terbangun 66 hektare dan tambahan car terminal sebanyak 600 CBU. Pada tahap ketiga di 2024-2025 akan dilakukan pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif kargo 5,5 juta TEUs.

Terakhir, pada pembangunan tahap keempat di 2026-2027, akan dibangun terminal peti kemas dengan kumulasi 7,5 juta TEUs dan 600 ribu CBU.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya