Kota Tarakan Memiliki Potensi dalam Produk Kearifan Lokal

Produk kearifan lokal jadi identitas suatu daerah yang secara langsung mampu melestarikan budaya pada suatu daerah.

oleh Reza diperbarui 28 Des 2020, 17:34 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 00:00 WIB
Kota Tarakan Memiliki Potensi dalam Produk Kearifan Lokal
(Foto:Dok.Pemkot Tarakan)

Liputan6.com, Jakarta Produk kearifan lokal menjadi identitas suatu daerah. Hal itu sama saja melestarikan budaya pada suatu daerah. Apalagi Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Salah satu daerah yang memiliki potensi produk kearifan lokal adalah Kota Tarakan. Beragam produk kearifan lokal ada di daerah tersebut. 

Ketua Dekranasda Kota Tarakan, Siti Rujiah Khairul mengatakan Dekranasda memiliki peran penting untuk menawarkan potensi kegiatan ekonomi kerajinan tangan yang bernilai budaya. Kota Tarakan memiliki produk kearifan lokal yang sangat banyak. Mulai dari batik, tas kulit kayu, sepatu, boneka rajut dan sebagainya.

“Ada berbagai macam produk dan kerajinan di Kota Tarakan yang perlu dilestarikan dan memiliki potensi. Saya mengajak kepada masyarakat Kota Tarakan supaya bisa menggunakan salah satu produk dari UMKM Tarakan, yang mana kita menyatakan cinta kita kepada daerah kita yaitu harus mencintai produk lokal. Dalam bepergian ke luar daerah, gunakanlah produk Kota Tarakan, sehingga dengan sendirinya kita membantu promosi produk UMKM. Harapan saya UMKM juga dapat go digital untuk memudahkan berinteraksi dengan pembeli dan resiko kontak fisik yang minimal serta dapat meningkatkan pendapatan UMKM dengan memperluas pasar mereka,” ujar Siti.

Salah satu kearifan lokal yang menjadi daya tarik adalah Tas kulit kayu. Agata Celsi yang memiliki usaha tas kulit kayu mengatakan ia mengawali dari hobi memanfaatkan limbah kain perca.

Agata Celsi mampu mengembangkan produk kerajinan tangan dengan nuansa etnik Kalimantan berbahan dasar kulit kayu dan batik. Produk dengan trade mark “Marco Handmade” ini berhasil dipasarkan hingga ke Amerika Serikat. Nama Marco sendiri diambil dari daerah tempat tinggal Agata yang bernama Markoni.

Produk Marco Handmade pernah menjadi finalis kategori Art and Design City Micro Entrepreneur Award Nasional Tahun 2018. Ia menjadi satu-satunya finalis perwakilan Kalimantan dalam lomba usaha mikro yang diselenggarakan Citibank dengan Mercy Corporation ini.

Selain itu, ada pula boneka rajut. Kota Tarakan juga memiliki produk boneka rajut dengan kualitas terbaik. Adalah Suhartatik yang menekuni kerajinan ini sejak tahun 2016.

Kecintaan Suhartati pada dunia rajut membuatnya tertarik mempelajari lebih dalam soal pembuatan aneka produk rajutan. Terlebih anaknya yang saat itu masih kecil memintanya dibuatkan boneka. Hobi merajut Suhartati ini kemudian menjadi usaha yang menguntungkan. Banyak permintaan yang datang kepadanya.

Wanita yang berprofesi sebagai ASN ini pun mengikutkan produknya dalam pameran di salah satu event Kota Tarakan. Produk AlmaQ juga produk pertama dari Kalimantan Utara yang mendapat Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI) mainan layak untuk anak.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya