Indonesia Jadi Negara Pertama di Dunia yang Integrasikan Industri Baterai Listrik dari Tambang

Investasi raksasa LG Consortium akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang mengintegrasikan industri baterai listrik dari pertambangan.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Des 2020, 12:05 WIB
Diterbitkan 30 Des 2020, 12:05 WIB
PHOTO: Dukung Program Pemerintah, Ini Mobil Listrik BMW Ramah Lingkungan
Sumber daya pengisian ulang baterai mobil listrik BMW i8 dengan menggunakan BMW i Wallbox Plus di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (26/10). Peringati Hari Listrik Nasional ke-72, BMW perkenalkan mobil elektrik ramah lingkungan. (Liputan6.com/Pool/BMW)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi raksasa LG Consortium akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang mengintegrasikan industri baterai listrik dari pertambangan hingga baterai lithium mobil listrik.

MoU berisi tentang kerja sama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri prekursor dan katoda.

“Dengan nilai rencana investasi mencapai USD 9,8 miliar atau setara Rp 142 triliun,” kata Bahlil, dalam Keterangan Pers Kepala BKPM Tentang Investasi Baterai Listrik LG Energy Solution, Rabu (30/12/2020).

Pengembangan industri ini akan dilakukan perusahaan electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan LG Energy Solution Ltd yang bekerja sama dengan konsorsium BUMN.

“Sebelumnya, LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem, anak perusahaan dari konglomerasi LG Group. Proyek kerja sama investasi ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In di Busan pada bulan November 2019 lalu,” jelasnya.

BKPM bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya melakukan berbagai pertemuan tindak lanjut dengan pihak LG.

Serangkaian proses negosiasi yang panjang telah dilakukan dengan berpedoman pada prinsip saling percaya dan bertujuan untuk saling menguntungkan.

Hasilnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menandatangani Nota Kesepahaman dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember 2020.

"MoU menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi. Pada masa pandemi yang begitu penuh tantangan, keberhasilan ini merupakan kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia. Nilai investasinya fantastis untuk satu korporasi, yaitu mencapai USD 9,8 miliar,” kata Bahlil.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

MIND ID

Ia mengatakan Kementerian BUMN telah menyiapkan konsorsium MIND ID yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

“MIND ID akan berkolaborasi dengan LG. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan investasi ini berjalan dari sisi produksi dan juga memiliki pasar di dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Demikian investasi LG akan bermitra dengan konsorsium baterai BUMN di seluruh rantai pasok produksi. Pada pelaksanaannya akan ditindaklanjuti dengan studi bersama (joint study) untuk mengukur secara detail kerja sama yang akan dilakukan kedua pihak dari sektor hulu sampai hilirnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya