Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) adalah salah satu penghubung (hub) perdagangan di Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Karena itu hubungan bisnis Indonesia dengan negara itu perlu ditingkatkan.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menegaskan hal itu dalam Virtual Business Meeting Indonesia-UEA beberapa waktu lalu. Pada tahun 2020, sampai dengan bulan November perdagangan Indonesia- UEA mencapai USD 2,7 miliar.
Baca Juga
“Kita optimis perdagangan Indonesia dengan Uni Emirat Arab akan terus meningkat. Ini seiring dengan kebijakan peningkatan ekspor Indonesa,” kata Wamendag kepada wartawan, Rabu (20/1/2021).
Advertisement
Dilihat dari jumlah penduduk, Uni Emirat Arab memang terhitung kecil, yaitu kurang dari 10 juta. Tetapi tingkat kesejahteraannya terhitung tinggi. GDP UEA adalah USD 414,2 miliar pada tahun 2018. Ini berarti pendapatan per kapita UEA adalah sebesar USD 41.400. Angka itu menunjukkan besarnya peluang pasar di UEA bagi produk Indonesia.
Selain itu, UEA juga merupakan hub. Transportasi, perdagangan dan jasa yang penting di Kawasan Timur Tengah. Ini tentu menambah potensi yang sudah ada. Sama dengan UEA, Indonesia punya potensi yang sangat besar baik sebagai pemasok bahan baku maupun pasar.
Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 270 juta, Indonesia selalu menjadi pasar yang menarik bagi pelaku ekonomi untuk memasarkan produknya. Maka dengan hubungan kerja sama perdagangan yang baik, peningkatan volume perdagangan di tahun mendatang sangat mungkin dicapai.
Indonesia dan UEA sendiri punya kerja sama perdagangan dengan Dubai lewat mekanisme Gulf Cooperation Council (GCC). Melalui GCC diharapkan banyak peluang di kedua negara bisa lebih terbuka sehingga arus barang dan jasa bisa terus meningkat.
Selain itu, Indonesia secara rutin mengikuti Dubai Expo sebagai Langkah untuk meningkatkan ekspor. Dubai Expo adalah pameran dagang berskala internasional, bahkan terbesar di dunia, dengan pengunjung hingga jutaan orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dubai Expo
Tahun ini, Dubai Expo direncanakan berlangsung dari tanggal 1 Oktober 2021 hingga 31 maret 2022. Indonesia pada Dubai Expo 2021 akan menempati area seluas 3000 meter persegi dengan jumlah pengunjung yang ditargetkan mencapai 2,5 juta orang.
Wamendag Jerry Sambuaga melihat Dubai Expo kali ini dengan optimis. Menurutnya, pemulihan ekonomi dunia akan mulai terlihat tahun ini sehingga pasar akan lebih bergairah. Dimulainya vaksinasi akan makin memberikan kepastian dalam dunia perdagangan.
“Kita yakin Dubai Expo kali ini akan menjadi momentum dan penanda bagi bangkitnya ekonomi dunia. Apalagi vaksinasi sudah mulai dilakukan sehingga pada semester kedua tahun ini diharapkan arus lalu lintas manusia dan produk bisa perlahan pulih seperti sebelum pandemi. Karena itu Indonesia antusias menyambut Dubai Expo tahun ini,” tambah Jerry.
Pemerintah, menurut Wamendag Jerry Sambuaga, terus berfokus meningkatkan ekspor sebagai penopang ekonomi nasional. Kontribusi ekspor diharapkan akan makin besar di tahun-tahun mendatang.
Selain untuk memperluas pasar, penetrasi produk Indonesia di pasar internasional diyakini akan memicu peningkatan kualitas produk nasional. Dengan demikian produk nasional bisa bersaing dan makin dipercaya oleh konsumen, termasuk konsumen dalam negeri.
Advertisement