Jumlah Penduduk Indonesia di 2020 Capai 271.349.889 Juta Jiwa

Data jumlah penduduk tersebut merupakan hasil pengintegrasian antara Dukcapil dari 514 kabupaten/kota dan BPS

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2021, 16:20 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 16:20 WIB
FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski membaik, namun pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 masih tetap minus. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Muhammad Hudori melaporkan jumlah penduduk Indonesia di tahun 2020 sebanyak 271.349.889 jiwa. Data tersebut merupakan hasil pengintegrasian antara Dukcapil dari 514 kabupaten/kota dan BPS untuk mewujudkan Satu Data Indonesia.

"Jumlah penduduk 271.349.888 jiwa yang terdiri dari 134.229.988 juta laki-laki, 137.199.901 juta perempuan, dan terdapat 86.437.053juta keluarga," kata Hudori dalam webinar Rilis Bersama Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020 : Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia, Kamis (21/1/2021).

Hudori merinci, untuk persebaran penduduk terbanyak masih didukuki oleh pulau Jawa dengan jumlah 55,9 persen dari total jumlah penduduk. Disusul Sumatera dengan jumlah 21,73 persen dari total penduduk tahun ini.

Selanjutnya, Sulawesi sebanyak 7,43 persen dari total jumlah penduduk. Kalimantan sebanyak 6,13 persen dari total penduduk tahun 2020.

Lalu, Bali dan Nusa Tenggara dengan jumlah 5,57 persen dari total jumlah penduduk. Papua sebanyak 2,02 persen penduduk dan diposisi terakhir ada Maluku dengan presentase penduduk mencapai 1,17 persen dari total penduduk tahun 2020.

Adapun untuk sebaran penduduk lima provinsi tertinggi yakni Provinsi Jawa Barat sebesar 47,1 juta penduduk, Jawa Timur sebesar 41,01 juta penduduk, Jawa Tengah 37,10 juta penduduk. Kemudian, Sumatera Utara sebanyak 15,14 juta penduduk, dan Banten sebanyak 11,6 juta penduduk.

"Jadi, Banten ini walaupun luas wilayahnya kecil tapi jumlah penduduk nya cukup padat," terangnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

4 Juta Penduduk Indonesia Bakal Jalani Sensus Penduduk Lanjutan 2021

BPS Lakukan Sensus Penduduk Secara Tatap Muka
Petugas BPS melakukan sensus penduduk secara langsung ke permukiman warga Pademangan Barat, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Sebelumnya, sebanyak 54,1 juta penduduk terdaftar dalam sensus penduduk yang dilaksanakan secara daring sejak 15 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 Rombongan Komite IV DPD RI yang dipimpin Sukiryanto selaku ketua, menyambangi kantor BPS dalam rangka memperkuat hubungan kedua lembaga.

Sestama BPS, Margo Yuwono menerima rombongan dan memberikan penjelasan tentang rencana pekerjaan besar yang akan dilaksanakan BPS tahun 2021 nanti.

Sensus Penduduk 2020 (lanjutan) yang dikemas dalam Pendataan Long Form SP2020 menjadi salah satu perhelatan besar yang menjadi prioritas BPS tahun depan. Sekitar 4 juta keluarga atau 5 persen dari penduduk indonesia akan menjadi responden.

Margo menjelaskan, kegiatan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) akan dilaksanakan 2 (dua) tahap. Pertama, pendataan seluruh penduduk pada tahun 2020 (melalui SP Online dan Pendataan Penduduk September 2020).

Tahap kedua adalah survei dengan menggunakan kuesioner Long Form (LF) yang akan dilaksanakan pada September 2021. Long Form artinya pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden jauh lengkap. Tujuannya adalah: mengumpulkan data-data terkait parameter demografi (kelahiran, migrasi, dan kematian), pendidikan, disabilitas, ketenagakerjaan, perumahan, dan informasi penting lainnya.

Jumlah sampel 5 persen ini kemudian ditanggapi oleh anggota Komite IV DPD, Darmansyah. Senator asal Provinsi Bangka Belitung ini berharap ahli statistik BPS sudah mempertimbangkan dengan matang tingkat akurasi sampel yang dipakai. “Apakah sudah mewakili populasi? Apakah sudah cukup sampelnya? Apakah terkendala anggaran?” kata dia seperti dikutip, Rabu (25/11/2020).

Selain menjelaskan rencana pelaksanaan SP2020 lanjutan, Margo juga menyinggung pelaksanaan pengumpulan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang akan dilakukan oleh Kementerian Sosial. Sebagai pembina data statistik sektoral, BPS saat ini tengah menyiapkan bahan pelatihan untuk tenaga instruktur yang dibutuhkan dalam pelaksanaan DTKS.

Pada Februari-Maret 2021 akan dilakukan Pelatihan Instruktur dan petugas yang terdiri dari 15 orang Master Instruktur Utama, 80 orang Instruktur Nasional, 1.640 Instruktur Daerah, 83.390 orang Enumerator, 16.687 orang Pengawas, dan 8.732 orang Koordinator Kecamatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya