Menhub: GeNose Bisa Tes 30 Orang dalam 1 Jam

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan satu alat GeNose bisa digunakan oleh 30 orang dalam satu jam.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Jan 2021, 12:42 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 12:41 WIB
Bincang Editor Bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan tema GeNose di Transportasi Umum.
Bincang Editor Bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan tema GeNose di Transportasi Umum.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan satu alat GeNose bisa digunakan oleh 30 orang dalam satu jam. Sehingga dinilai lebih cepat untuk mendeteksi dini virus covid-19 bagi calon penumpang Kereta Api.

Adapun alat GeNose akan mulai digunakan di dua stasiun yakni stasiun Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Rencananya alat yang akan disiapkan di dua stasiun tersebut berjumlah 5-10 GeNose.

“Kita mencoba di 2 stasiun dulu, sementara stasiun lainnya masih menggunakan PCR, dan antigen. Kita beri opsi ke arah yang lebih murah. Sehingga kita bisa melakukan dalam 1 hari penuh, kita tahu GeNose ini hanya dites dalam waktu  30 detik, berarti satu jam satu alat itu bisa 30 orang,” kata Menhub dalam Bincang Editor GeNose di Transportasi Umum, Rabu (27/1/2021).

Menhub berpendapat jika satu alat GeNose bisa mendeteksi 30 orang dalam 1 jam, sehingga apabila tersedia 10 alat GeNose maka dalam 1 jam bisa mendeteksi 300 orang calon penumpang Kereta Api.

“Kalau kita punya 10 alat kita bisa melakukan 300 orang, kalau kita punya waktu 8/10 jam dalam sehari maka sangat cepat GeNose ini,” katanya.

Selain itu mengenai akurasi GeNose, Menhub telah mendapatkan informasi langsung dari UGM dan Kementerian Kesehatan bahwa akurasi alat pendeteksi corona ini mencapai 90 persen. Artinya sama baiknya seperti rapid test antigen yang berguna sebagai skrining awal.

“Tentang akurasi kita mendapatkan report dari UGM, dan kementerian Kesehatan bahwa akurasinya hingga 90 persen. Saya katakan  alat ini tidak seakurat PCR, tapi memang ini sama  seperti antigen, kita harus memastikan dengan PCR apakah kita positif atau tidak,” Jelas Menhub.

Menhub sangat mengapresiasi produk buatan anak bangsa ini, meskipun tidak seakurat PCR namun patut untuk dicoba sebagai skrining awal. Begitupun dengan PT Kereta Api Indonesia juga antusias dengan alat GeNose ini.

“Saya pikir dengan seperti itu GeNose ini efektif untuk dilakukan, ada upaya-upaya yang kita lakukan bagaimana satu negara yang berkeinginan menggunakan produk dalam negeri tapi kita pikir aneh, maka kita harus coba,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Calon Penumpang Kereta Api Harus Puasa 1 Jam Sebelum Tes GeNose

Penggunaan GeNose C19 untuk Pengecekan COVID-19 Akan Diterapkan di Terminal dan Stasiun
Alat GeNose C19 dijajal di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Alat tersebut nantinya akan digunakan untuk mendeteksi Covid-19 kepada para penumpang bus angkutan umum Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, calon penumpang Kereta Api dihimbau untuk puasa selama 1 jam sebelum melakukan tes menggunakan alat GeNose. Langkah ini agar pengujian efektif, sehingga virus Corona Covid-19 bisa terdeteksi.

“Mereka yang diperiksa harus berpuasa 1 jam. Saya pikir itu satu hal yang mudah. Puasa 12 jam saja bisa, masa puasa 1 jam saja tidak,” kata Menhub Budi Karya dalam Bincang Editor GeNose di Transportasi Umum, Rabu (27/1/2021).

Imbauan puasa 1 jam sebelum tes GeNose merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kementerian Kesehatan, dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Hal itu tentunya memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan tes Covid-19 sebelum menggunakan transportasi kereta api.

“Saya pikir ini suatu kesepakatan kita dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat. Saya termasuk orang yang membantu polisi dalam memberantas pemalsuan PCR,” katanya.

Lebih lanjut Menhub Budi menjelaskan, bagi calon penumpang yang memang perokok lalu akan melakukan tes GeNose maka diimbau untuk tidak merokok 1 jam sebelumnya. Jika sudah dites dan dinyatakan negatif tapi belum yakin, maka calon penumpang perokok tersebut bisa dilakukan uji ulang 1 jam kemudian.

“Tentang kondisi pasien, saya mendapat informasi bahwa jika orang yang dinyatakan negatif dia komplain karena perokok bisa dilakukan uji ulang 1 jam kemudian. Kalau dalam 1 jam kemudian di situ positif, dapat dipastikan memang positif,” jelas Menhub.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya