Sah, Jokowi Resmikan Operasional Bank Syariah Indonesia

Presiden Jokowi resmi meluncurkan operasional Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kompleks Istana Kepresidenan

oleh Athika Rahma diperbarui 01 Feb 2021, 14:29 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 14:28 WIB
Jokowi Luncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (14/5). Peluncuran peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan operasional Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (1/2/2021).

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Bank Syariah Indonesia saya nyatakan diluncurkan berdirinya," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menyatakan rasa bangganya terhadap kinerja keuangan syariah yang tumbuh di tengah pandemi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan yang stabil, bahkan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional.

"Misalnya dari sisi aset yang tumbuh 10,97 persen secara tahunan, sementara (perbankan) konvensional 7,7 persen," kata Jokowi.

Dirinya mengatakan, BSI harus kompetitif dan dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen konsumen, mulai dari UMKM, korporasi sampai ritel dan mampu memfasilitasi nasabah agar segera naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

"Sebagai barometer perbankan syariah Indonesia serta insya Allah nanti regional dan dunia, saya harap BSI harus jeli dan gesit menangkap peluang, harus mampu menciptakan tren baru dalam perbankan syariah, bukan hanya mengikuti yang sudah ada," tandas Jokowi.

Adapun, BSI adalah hasil merger antara 3 bank syariah milik BUMN yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bank Syariah Indonesia Mulai Mejeng di Semua Kantor Cabang Mulai 1 Februari 2021

Rupiah-Melemah-Tipis-Atas-Dolar
Petugas Bank tengah menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Selasa pekan ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perjalanan penggabungan tiga bank syariah plat merah milik negara selesai di bulan ke-11.

Ketua PMO PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi mengatakan tanggal 1 Februari 2021 menjadi puncak penggabungan Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah dan Bank BNI Syariah.

Tiga bank ini kini berganti nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia, Tbk.

"Tanggal 1 Februari ini bank hasil penggabungan resmi berganti nama dengan identitas Bank Syariah Indonesia Terbuka," kata Hery dalam acara Peresmian PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2/2021).

Bank Syariah Indonesia ini pun memiliki logo dengan tanda bintang di sudut akronim BSI. Gambar bintang ini kata dia bermakna, BSI dijalankan dengan landasan pancasila dan 5 rukun islam.

"Logonya memilih bintang sudut 5 yang menggambarkan lima sila pancasila dan 5 rukun islam," kata Hery.

Sampai akhir Desember 2020, Hery mengatakan Bank Syariah Indonesia memiliki aset sebesar Rp 240 triliun. Pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 157 triliun.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul Rp 210 triliun. Bank Syariah Indonesia juga bergerak dengan modal inti sebesar Rp 22,6 trilin.

"Modal inti Rp 22,6 triliun," kata dia.

Selain itu, dari sisi aset, Bank Indonesia langsung berada di posisi ke-7 secara nasional. Bank Syariah Indonesia juga memiliki 1.200 kantor canang yang tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 20 ribu karyawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya