Rupiah Menguat ke 13.910 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini

oleh Andina Librianty diperbarui 15 Feb 2021, 11:01 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2021, 11:01 WIB
3 Alasan Kenapa Rabu Kemarin Rupiah Menguat
Ilustrasi dana BLT

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini. Kurs rupiah berpeluang positif untuk menguat seiring ekspektasi pasar terhadap paket stimulus di Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, Senin (15/2/2021), rupiah dibuka di angka 13.972 per dolar AS, tak bergerak jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level yang sama. Menjelang siang, rupiah menguat ke 13.910 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.910 per dolar AS hingga 13.972 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat ke 1 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok 13.946 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.011 per dolar AS.

"Rupiah masih berpotensi menguat hari ini dengan sentimen positif dari ekspektasi perilisan stimulus besar dari pemerintah AS dan menurunnya laju pertumbuhan kasus harian COVID-19 di dunia termasuk Indonesia," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip, Senin (15/2/2021).

Menurut Ariston, kedua sentimen di atas telah mendorong peningkatan minat pasar terhadap aset berisiko pada pagi hari ini, di mana indeks saham Asia bergerak positif.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Rupiah Hari Ini

Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Di sisi lain, lanjutnya, pasar akan mewaspadai kenaikan tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor jangka panjang seperti tenor 10 tahun yang mecetak level tinggi baru tahun ini di 1,21persen pada Jumat (12/2) kemarin.

"Kenaikan yield ini bisa mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.030 per dolar AS.

Pada Kamis (11/2) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp13.973 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.983 per dolar AS.


Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona
Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya