Curhat Menteri Teten: UMKM Mau Ekspor Dipersulit, tapi Negara Lain Impor ke Indonesia Dipermudah

Perlunya peran pemerintah untuk mempermudah para UMKM Indonesia dalam mengurus kepentingan ekspor ke luar negeri.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Feb 2021, 12:48 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 12:35 WIB
Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan ada lima skema perlindungan dan pemulihan KUMKM di tengah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pemerintah harus mempermudah izin bagi UMKM yang akan melakukan ekspor. Langkah ini untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

“Memang izin-izin harus kita permudah, termasuk juga dukungan logistik. Kebanyakan UMKM ekspornya ritel dan kalau dari segi logistik tidak masuk. Oleh karena itu, perlu agregator dalam hal ini untuk memecahkan logistik, termasuk dukungan pembiayaan,” kata Teten Masduki dalam peresmian Program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500 ribu Eksportir Baru di 2030, Rabu (17/2/2021).

Teten mengungkapkan, ketika Indonesia ekspor ke negara lain selalu dipersulit dengan sertifikat atau dokumen-dokumen. Sebaliknya, ketika negara lain impor ke Indonesia dipermudah.

Oleh karena itu, perlunya peran pemerintah untuk mempermudah para eksportir Indonesia dalam mengurus kepentingan ekspor ke luar negeri.

“Kalau impor juga harus kita tambah sertifikatnya. Sedangkan kalau kita ekspor dipersulit sedangkan untuk impor dipermudah, nah saya kira harus atur juga,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendampingan

UMKM Diajak Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor Produk ke AS
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Koperasi dan UKM pun akan fokus melakukan pendampingan berkelanjutan untuk UMKM. Selain itu, juga akan membimbing para UMKM yang potensial untuk ekspor agar mereka siap.

“Saya kira, kami ingin support dengan sekolah ekspor. Kita sudah minta kepada deputi kami untuk menginventarisasi terhadap produk-produk dan pelaku usaha UMKM yang potensial untuk ekspor kita dampingi sampai mereka siap ekspor,” katanya.

Sebab dari UMKM sendiri banyak produk yang potensial untuk diekspor. Di antaranya produk-produk yang berbasis berbasis pertanian, perikanan, furnitur, home décor, kosmetik, herbal produk, serta muslim fashion juga potensial untuk dikembangkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya