Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengimbau semua pemangku kepentingan bekerja sama untuk kemajuan dan meningkatkan keselamatan transportasi di Indonesia. Untuk mewujudkannya dibutuhkan banyak faktor seperti alam, sarana dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM).
"Keselamatan merupakan muara utama dalam sebuah penyelenggara transportasi. Dalam mewujudkannya banyak faktor yang memengaruhi seperti alam, sarana, prasarana dan SDM," tutur Budi dalam Launching Kampanye Kolaboratif "Yuk Selamat Bersama" pada Rabu (17/3/2021).
Budi mengatakan, keselamatan transportasi di Indonesia berperan besar dalam mewujudkan kemajuan transportasi. Oleh sebab itu, ia mendorong optimalisasi seluruh sumber daya yang dimiliki.
Advertisement
"Untuk para pemangku kepentingan di sektor transportasi, saya mendorong untuk ikut mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki, meningkatkan aksi-aksi keselamatan dan mendorong lingkungannya untuk meningkatkan transportasi di Indonesia," sambungnya.
Budi pun menekankan agar seluruh pegawai Kemenhub secara konsisten meningkatkan keselamatan dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsinya. Selain itu juga menjadi pelopor keselamatan transportasi.
"Saya mengajak kita semua budayakan transportasi yang selamat, aman, nyaman dan sehat. Kesadaran kita, keselamatan bersama," ungkap Menhhub.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Prediksi Adanya Lonjakan Penumpang di Mudik Lebaran Tahun Ini
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memproyeksi terjadinya lonjakan penumpang yang menggunakan transportasi darat, laut maupun udara pada mudik lebaran tahun ini.
Menhub bilang, lonjakan ini terjadi karena beberapa hal, mulai dari adanya vaksinasi hingga pajak mobil mewah 0 persen.
"Program vaksinasi membuat masyarakat ingin bepergian. Lalu juga PPnBM 0 persen dan penggunaan tes GeNose," ujar Menhub dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa (16/3/2021).
Dalam paparan Menhub, tercatat penumpang angkutan darat seperti bus diproyeksi menurun dari 4,19 juta menjadi 2,57 juta penumpang atau turun sekitar 38 persen berbanding dari tahun 2019 silam.
Sementara, angkutan penyebrangan seperti ASDP Ferry diperkirakan mengalami lonjakan yakni dari 4,40 juta menjadi 4,49 juta penumpang atau sekitar 2 persen.
Lalu angkutan perkeretaapian turun 59 persen, angkutan udara turun 60 persen dan angkutan laut turun 50 persen.
Menhub sendiri membeberkan, tidak akan ada larangan mudik lebaran untuk tahun ini. Kendati pihaknya akan menyiapkan pelaksanaan mudik yang lebih ketat dan memfokuskan tracing terhadap mereka yang hendak bepergian.
"Oleh karena itu protokol kesehatan harus terus ditegakkan selama arus mudik lebaran. Kita juga antisipasi terhadap bencana alam dan kondisi cuaca," ujar Menhub.
Advertisement