Tenang, Pemerintah Jamin Punya Dana Buat Vaksinasi 181,5 Juta Penduduk

Pemerintah memastikan mengantongi cukup dana agar vaksinasi Covid-19 bisa mencapai 181,5 juta penduduk.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2021, 16:40 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 16:40 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk para pelayan publik di Jawa Tengah, Rabu (10/3/2021).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk para pelayan publik di Jawa Tengah, Rabu (10/3/2021). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan dana untuk program vaksinasi Covid-19 mencukupi. Sejauh ini, dana yag dikumpulkan masih sesuai target.

"Dana yang ditargetkan dan dikumpulkan masih on track. Kita bicara kuartal I misalnya, saat ini kita sudah punya vaksin yang ada di Indonesia sekitar 40 juta," kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran, Kunto Wibawa Dasa Nugraha, dalam webinar Spectaxcular 2021 pada Senin (22/3/2021).

Tercatat, sampai saat ini total yang sudah mendapatkan vaksin I dan II hampir mendekati 8 juta orang. Stok dosis yang ada masih banyak, dan jumlah masyarakat yang divaksin ditargetkan akan bertambah setiap hari.

Pemerintah menargetkan ke depan vaksinasi harian akan mencapai satu juta. Semakin banyak orang yang divaksin, maka akan cepat tercapai kekebalan kelompok.

Pemerintah membutuhkan dana sekitar Rp 58 juta untuk pembeluan vaksin dan menjalankan program vaksinasi. Dana ini salah satunya berasal dari penerimaan pajak negara.

"Dari sisi penerimaan pajak ini sudah in line, karena pajak juga terus meningkat dan nanti pada akhir Maret dan April akan semakin meningkat lagi," tutur Kunto.

Ia memastikan pemerintah mengantongi cukup dana agar vaksinasi Covid-19 bisa mencapai 181,5 juta penduduk Indonesia. Total dosis yang dibutuhkan sekitar 426 juta.

Lansia KTP Non-DKI Jakarta Kini Bisa Vaksinasi di Istora Senayan, Simak Caranya

Antusiasme Warga Lansia Ikuti Vaksinasi COVID-19
Warga lansia duduk istrahat usai mengikuti vaksin Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pemerintah mulai melakukan vaksinasi tahap dua yang diprioritaskan untuk masyarakat usia 60 tahun ke atas atau lansia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kolaborasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) selaku holding BUMN Kesehatan membuahkan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN yang bertujuan memberi daya dukung demi lancarnya program nasional vaksinasi COVID-19.

Pada tahap awal, Sentra Vaksinasi Bersama yang digelar di Istora, Senayan, Jakarta dan dibuka Senin (8/3/2021) lalu hanya untuk melayani kalangan lansia dan pelayan publik sesuai dengan tahapan vaksinasi pemerintah.

Kini dalam upaya percepatan dan kelancaran program vaksinasi nasional, Sentra Vaksinasi Bersama mulai membuka kesempatan bagi para lansia di luar KTP DKI Jakarta.

Bekerjasama dengan Loket.com sebagai mitra pendaftaran, mulai Selasa (16/3/2021) para lansia yang memiliki KTP Non DKI Jakarta bisa mendaftarkan diri melalui sistem online sehingga proses vaksinasi bisa dipantau secara efektif dan efisien. Dengan mendaftar di tautan : https://loket.com/event/vaksinasicovid19untuklansia ini diharapkan penumpukan dan kerumunan di lokasi Sentra Vaksinasi Bersama BUMN bisa dikurangi dengan drastis.

Ketua Satgas Sentra Vaksinasi BUMN sekaligus Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga menjelaskan program vaksinasi di Sentra Vaksinasi Bersama dibuka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, serta berlangsung hingga bulan Mei mendatang.

Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjut Arya, Sentra Vaksinasi Bersama ini juga menerima lansia yang memikiki KTP Non DKI Jakarta. “Syaratnya adalah wajib membawa Surat Keterangan Domisili di wilayah DKI Jakarta,” jelasnya.

Pendaftaran khusus lansia melalui Loket.com yang memberlakukan sistem sekali pendaftaran untuk mendapatkan satu tiket. Setelah mengisi formulir secara online, pendaftar akan mendapat e-voucher yang memberi informasi mengenai jadwal dan jam vaksinasi yang harus dipatuhi.

“Para lansia wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area Sentra Vaksinasi Bersama BUMN dan wajib hadir tepat waktu sesuai jadwal yang ada di e-voucher. Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani,” tegas Arya.

Harus Fit

Jokowi meninjau vaksinasi di Sidoarjo. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Jokowi meninjau vaksinasi di Sidoarjo. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Ia juga menghimbau agar peserta vaksinasi dari kalangan lansia berada dalam kondisi fit saat akan divaksin. Bagi yang memiliki penyakit komorbid disarankan untuk memeriksa dahulu kondisinya sebelum datang ke Istora sebab jika kondisi peserta tidak sehat saat screening vaksinasi, maka akan berakibat penundaan dan juga pembatalan pemberian vaksin. Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, dihimbau membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.

Program vaksinasi nasional COVID-19 dalam skala besar diyakini akan mewujudkan terbentuknya kekebalan kelompok. Oleh karenanya, semua pihak diharapkan terus bersinergi dan berkolaborasi untuk dapat mengakselerasi program vaksinasi nasional sehingga kekebalan kelompok bisa segera tercapai.

“Untuk menuju terbentuknya kekebalan kelompok, selain vaksinasi perlu tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak,” pesan Arya. Bersama Lindungi Diri dan Lindungi Negeri. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Infografis 4 Alur Meja Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Alur Meja Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya