Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas), mendukung program 500 MW Maluku dan pengembangan Tenaga Kerja Nasional Daerag (TKND) dengan membangun infrastruktur gas.
Dukungan tersebut wujudkan dengan penandatanganan rencana kerjasama pengembangan dan pembangunan infrastruktur gas bumi di Provinsi Maluku antara Pertagas dan PT Maluku Energi Abadi (Perseroda).
Baca Juga
Direktur Utama PGN Suko Hartono mengapresiasi Pemerintah Provinsi Maluku atas kepercayaannya terhadap Pertamina Group untuk mendukung program gasifikasi pembangkit di provinsi Maluku.
Advertisement
Pasalnya, program 500 MW Maluku diluncurkan untuk mendukung program kerja Kementerian ESDM dan SKK Migas, dalam menyediakan akses dan pasokan energi yang cukup untuk masyarakat Maluku.
“Kerjasama ini sejalan dengan visi dari Subholding Gas Pertamina yaitu memaksimalkan gas dalam journey transisi energy yang berkelanjutan, serta menjadi sumbangsih Pertamina Group dalam memeratakan pembangunan infrastruktur energi khususnya gas alam di Provinsi Maluku," kata Suko, di Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Kerjasama ini juga mendorong percepatan pencapaian target produksi 1 juta barel minyak dan 12 MMSCFD gas pada 2030, melalui dukungan terhadap percepatan pengembangan infrastruktur gas di Pulau Seram, Provinsi Maluku.
Gubernur Maluku, Murad Ismail optimis, dengan diluncurkannya program 500 ini, selain akan menjadikan Maluku sebagai negeri yang terang benderang, juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi secara nyata kepada seluruh masyarakat Maluku, hingga akhirnya Maluku terlepas dari kemiskinan.
Pengembangan gas ditargetkan akan memberikan solusi di bidang ketenagalistrikan, dengan menyediakan suplai gas untuk PLTMG milik PLN yang sampai saat ini masih menggunakan high speed diesel, karena belum mendapatkan pasokan gas.
“Pemanfaatan gas bumi nasional akan mendorong efisiensi produksi energi listrik, yang secara nyata akan mampu menjadi pendorong perekonomian Provinsi Maluku dengan ketersediaan energi listrik yang bersaing dan berkelanjutan,” jelas Murad.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Potensi Gas
Direktur Utama PT Maluku Energi Abadi (Perseroda) Musalam Latuconsina menjelaskan, potensi gas Wilayah Kerja Seram Non Bula diyakini dapat mendukung pasokan gas untuk proyek strategis Lumbung Ikan Nasional serta memasok pembangkit eksisting dan baru di Provinsi Maluku dan sekitarnya sesuai RUPTL 2018-2028 yang menurutnya setara dengan total kapasitas 500 MW dengan total nilai investasi sebesar Rp 12 triliun.
Dia mengungkapkan, isu utama dari rencana pengelolaan potensi tersebut adalah keberpihakan Pemerintah kepada Daerah dimana darinya diharapkan mampu menciptakan pasar gas Maluku yang bersumber dari Lapangan Gas di Maluku, sehingga slogan circular economy di Maluku “dari katong par katong” dapat diwujudkan.
“Bidang energi sangat membutuhkan kecukupan SDM, barang, dan jasa, apabila direspon sinergis antara BUMD, Pengembangan dan Mitra Stretegis maka dapat memberdayakan asset daerah khususnya menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyatakat di Provinsi Maluku dan sekitarnya,” ujarnya.
Keberadaan proyek strategis di bidang energi di Maluku seperti Blok Masela, Blok Non Bula dan 500 MW Maluku ini juga mendorong diluncurkannya Program Pengembangan Tenaga Kerja Daerah Maluku (Maluku TKND Development Program).
Selain bidang energi Program TKND Maluku juga berpeluang besar menggerakkan asset daerah Maluku lainnya yaitu bidang Perikanan (Maluku Lumbung Ikan Nasional), dan bidang Pariwisata (Banda Neira).
Advertisement