Menhub: Kolaborasi Kementerian dan Lembaga Perkuat Upaya Membangun Konektivitas

Konektivitas memastikan hadirnya investasi di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur transportasi, jalan, dan sebagainya.

oleh Athika Rahma diperbarui 23 Apr 2021, 19:15 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 19:15 WIB
Kenakan Pakaian Adat, Menhub Budi Karya Paparkan Kesiapan Mudik
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memakai batik dan blangkon saat rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (16/3/2021). Pihak Kementerian Perhubungan akan menyiapkan pelaksanaan mudik yang lebih ketat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Konektivitas memastikan hadirnya investasi di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur transportasi, jalan, dan sebagainya. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Konektivitas memastikan adanya investasi pada sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi antara lain di Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Ambon Baru, Jalur kereta api Makassar- Parepare, Pelabuhan Tanjung Carat Palembang, dan Pelabuhan Kuala tanjung,” kata Budi Karya, Jumat (23/4/2021).

Menhub mengatakan, dalam membangun konektivitas antarwilayah melalui berbagai pembangunan infrastruktur, tidak bisa mengandalkan satu Kementerian atau Lembaga saja. Perlu kolaborasi yang baik antara pemangku kepentingan baik antar Kementerian dan Lembaga.

Lebih lanjut Budi Karya mengungkapkan, salah satu kolaborasi yang dilakukan antar Kementerian dan Lembaga dalam membangun infrastruktur guna menciptakan konektivitas yaitu antara Kemenhub, kementerian PUPR, dan BKPM.

“Kemenhub punya simpul-simpul transportasi yakni: bandara, pelabuhan, stasiun dan terminal. Untuk menghubungkannya, tentu membutuhkan infrastrukur jalan yang dibangun KemenPUPR. Dalam membangun infrastruktur baik transportasi maupun jalan tersebut, tentunya membutuhkan investasi yang menjadi bagian dari tugas BKPM,” tutur Menhub.

Menhub berharap ke depannya sinergi dan kolaborasi antar Kementerian dan Lembaga semakin kuat dalam upaya membangun konektivitas antarwilayah sekaligus mendatangkan investasi yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi: Infrastruktur Bukan Sekedar Bangun Jalan, tapi Konektivitas ke 75 Ribu Desa

Jokowi Beri Arahan di Rakornas Pengendalian Karhutla 2019
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019). Jokowi menyampaikan tak mau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2015 terulang kembali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menyatakan komitmennya dalam enam tahun membangun infrastruktur yang menghubungkan antardaerah. Menurut dia, pemerintah tidak sebatas membangun jalan tol, jalur kereta api, dan lainnya, tapi juga konektivitas digital ke seluruh wilayah.

"Infrastruktur juga meningkatkan konektivitas budaya, gagasan, dan semangat sebagai sebuah bangsa besar," tulis Jokowi dalam akut Twitter resminya, @jokowi, seperti dilihat Liputan6.com, Sabtu (19/12/2020).

Jokowi meyakini, konektivitas fisik dan digital akan semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Selain itu, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, konektivitas juga bisa dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman dalam membangun daerah dan desa.

"Ingat ada 75 ribu desa, 514 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Kita terus membangun infrastruktur digital yang lengkap dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia," jelas Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini pun mengajak, agar masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan konektivitas sebagai infrastruktur yang digunakan untuk tujuan yang positif

"Mari kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif. Mengisinya dengan penuh tanggung jawab, termasuk mengisi pemberitaan di media sosial dengan keteduhan dan kesejukan," Jokowi menandasi.

 
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya