Belum Damai, Buruh Bakal Lanjutkan Boikot Produk Indomaret Mulai 3 Juni

Presiden Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz mengatakan, serikat pekerja akan melanjutkan kampanye boikot Indomaret

oleh Athika Rahma diperbarui 31 Mei 2021, 16:20 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 16:20 WIB
FOTO: Buruh Geruduk Kantor Indomaret
Buruh menggelar unjuk rasa di depan Kantor PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Jakarta Utara, Kamis (27/5/2021). Aksi ini bagian dari upaya boikot Indomaret yang diserukan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz mengatakan, buruh akan melanjutkan kampanye boikot Indomaret serentak di berbagai daerah di Indonesia mulai Kamis, 3 Juni mendatang.

Riden mengatakan, sampai dengan hari ini, belum terdapat pembicaraan lebih lanjut antara manajemen Indomarco dengan FSPMI, kendati telah difasilitasi oleh Dirjen PHI Kemnaker.

"Oleh karena itu, FSPMI akan melanjutkan kampanye boikot produk Indomaret pada hari Kamis pekan ini,” kata Riden dalam keterangannya, Senin (31/5/2021).

Riden berharap, dalam waktu dekat segera ada pembicaraan tindak lanjut dengan manajemen PT Indomarco Prismatama untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara buruh dan pihak manajemen.

Pada kesempatan yang lain, Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana boikot produk Indomaret yang akan dilakukan pada hari Kamis tanggal 3 Juni di ratusan toko Indomaret di seluruh Indonesia.

Menurut Iqbal, rencana kampanye aksi boiot produk Indomaret di ratusan toko Indomaret harus tetap didahului dengan upaya untuk berunding dengan top manajemen Indomaret Group.

“Aksi kampanye boikot Indomaret bukanlah tujuan utama KSPI dan FSPMI. Tetapi untuk mencari solusi atas kebuntuan penyelesaian kasus yang terjadi. Kami tetap berharap akan ada penyelesaian win-win solution,” tegasnya.

Said Iqbal mengungkapkan, ada 4 tuntutan buruh kepada manajemen. Mulai dari tuntutan pembebasan dan pekerjakan kembali Anwar Bessy, meminta manajemen Indomaret menjalankan memorandum atau peraturan perusahaan termasuk menjalankan pembayaran THR sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya, dan meminta Menteri Tenaga Kerja untuk memfasilitasi pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara top manajemen Indomaret dengan DPP FSPMI yang mana PKB tersebut berlaku secara nasional.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Daftar Wilayah yang Gelar Aksi Boikot

FOTO: Buruh Geruduk Kantor Indomaret
Buruh menggelar unjuk rasa di depan Kantor PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Jakarta Utara, Kamis (27/5/2021). Aksi ini bagian dari upaya boikot Indomaret yang diserukan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rencananya, pada tanggal 3 Juni 2021 nanti, KSPI bersama FSPMI memulai aksi kampanye boikot di ratusan toko Indomaret Aksi ini meliputi 20 toko Indomaret di Jakarta, 30 toko Indomaret di Jawa Barat, 10 toko Indomaret di Banten, 10 toko di Jawa Tengah, 20 toko di Jawa Timur, 10 toko Sumatera Utara, 10 toko di Kepulauan Riau, dan puluhan yang lain di Lampung, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Bengkulu, NTB, dan beberapa daerah yang lain.

“Aksi di depan toko Indomaret ini akan berlangsung selama 3 hari,” lanjut Said Iqbal.

Pada tanggal 5 – 10 Juni 2021, kampanye boikot Indomaret juga akan disampaikan di Sidang ILO di Jeneva, dalam forum resmi internasional.

Sementara itu, kata Said Iqbal, pada tanggal 10 – 13 Juni 2021 aksi akan dilanjutkan di Depan Kantor Bursa Efek di Jakarta. Bersamaan dengan itu, sampai dengan akhir Juni aksi boikot akan dilanjutkan di beberapa toko Indomaret lainnya di seluruh wilayah Indonesia.

Aksi kampanye juga akan dilakukan di media sosial jaringan KSPI dan FSPMI. Said Iqbal berharap, sebelum aksi hari Kamis dimulai, sudah ada kesepakatan yang bisa dicapai antara top manajemen Indomaret dengan pimpinan KSPI dan FSPMI.

“Penyelesaian Indomaret akan lebih baik bila bisa dicapai melalui jalan perdamaian, saling percaya (mutual trust), dan kemitraan sejajar (partnership equal), bukan mengedepankan pemberian sanksi pidana dan saling adu kekuatan,” pungkas Said Iqbal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya