Kementan Pastikan Stok Beras Aman dan Harga Relatif Stabil Hingga Akhir Tahun 2021

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan beras sampai dengan akhir tahun 2021 dalam kondisi aman dan harga relatif stabil.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Jul 2021, 09:47 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2021, 09:47 WIB
Mentan Dorong Penggunaan Alsintan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen perdana jagung hibrida musim tanam April di Desa Lanca, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (3/7/2021).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan beras sampai dengan akhir tahun 2021 dalam kondisi aman dan harga relatif stabil. Produksi beras yang relatif stabil dengan jaringan distribusi yang sudah terbangun, membuat harga beras tidak mengalami gejolak yang signifikan. 

Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi menjelaskan bahwa berdasarkan neraca pangan strategis dari awal hingga akhir tahun 2021 kondisi perberasan nasional dipastikan dalam kondisi aman.

Menghadapi PPKM Darurat bulan Juli ini, Agung meyakinkan agar masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan beras cukup. Produksi beras bulan Juni sebesar 2,59 jt ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 jt ton pada posisi akhir Juni 2021.

“Kondisi stok akhir tahun 2020 sebesar 7,3 juta ton dan perkiraan produksi dalam negeri mencapai 30,8 juta ton, serta perkiraan kebutuhan mencapai 29,6 juta ton, maka ada surplus 8,5 juta ton. Tentu saja kondisi ini bisa dikatakan aman," demikian dikatakan Agung di Jakarta Selasa (6/7/2021).  

Jumlah tersebut menurut Agung telah mempertimbangkan perkiraan kebutuhan beras 108,94 kg/kap/thn yang terdiri dari konsumsi langsung RT 78,97 kg/kap/thn dan konsumsi luar RT 29,27 kg/kap/thn, serta proyeksi jumlah penduduk tahun 2021 sejumlah 272.248.500 jiwa. 

Harga Relatif Stabil

Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Risfaheri pun menegaskan bahwa selain produksi yang cukup, dia juga memastikan jika harga pun relatif stabil baik ditingkat produsen ataupun konsumen. Tercatat dari awal tahun hingga saat ini harga beras medium di tingkat penggilingan stabil di kisaran Rp. 8.800 – Rp.9.200/kg dan di tingkat eceran stabil di kisaran Rp.10.700 – Rp.10.900/kg.

“Stabilitas harga beras tersebut tentunya dipengaruhi oleh ketersediaan stok beras nasional pada akhir 2020 sekitar 7,3 juta ton dan dalam 2 bulan ini kita masuk masa panen dengan perkiraan produksi 12 juta ton GKG setara 6 jt ton beras,” kata Risfaheri.

“Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama masa PPKM hingga akhir Juli ini, ketersediaan beras dalam kondisi aman,” ungkapnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya