Cek di Sini Sederet Bantuan Sosial yang Mulai Cair di Juli 2021

Bantuan sosial pertama yang akan cair pada bulan ini adalah percepatan pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) pada kurtal II awal Juli 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2021, 14:40 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2021, 14:40 WIB
FOTO: Bansos Bahan Makanan untuk Warga Isolasi Mandiri di Bogor
Petugas menata bansos berupa bahan pangan untuk didistribusikan kepada warga terpapar COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah di Gedung Wanita, Kota Bogor, Jumat (9/7/2021). Setiap harinya, bonsos dibagikan kepada warga melalui keluarahan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mulai mencairkan berbagai stimulus atau bantuan sosial (bansos) di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
 
Bantuan pertama yang akan cair pada bulan ini adalah percepatan pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) pada kurtal II awal Juli 2021.
 
"Kedua, percepatan pencairan kartu sembako mulai awal Juli dan pemenuhan target 18,8 juta KPM," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu di Jakarta, Jumat (9/7/2021).
 
Pemerintah juga memperpanjang Bantuan Sosial Tunai (BST) selama 2 bulan yaitu pada Juli dan Agustus. Pemerintah juga melakukan Relaksasi persyaratan targeting BLT Desa.
 
"Antara lain memperluas kriteria penerima BLT Desa melalui pemberian keleluasaan kepada Musyawarah Desa untuk menambah KPM supaya lebih banyak penduduk miskin yang menerima BLT," kata Febrio.
 
Selanjutnya, pemerintah juga melakukan perpanjangan diskon listrik 50 persen bagi pelanggan 450VA dan 25 persen bagi pelanggan 900VA dari bulan Juli sampai dengan September.
 
"Kemudian kita juga memperpanjang Bantuan Rekening Minimum, Biaya Beban atau Abonemen selama 3 bulan (Juli - September), diberikan diskon 50 persen bagi 1,14 juta pelanggan bisnis, industri, dan sosial," katanya.
 
Dalam waktu dekat pemerintah juga menambah 3 juta target sasaran penerima BPUM Juli hingga September.
 
"Terakhir, ada Kartu Prakerja. Di mana akan menambah 2,8 juta peserta baru selama 4 bulan," tandas Febrio.
 
 
Reporter: Anggun P. Situmorang
 
Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Ini

200 Ribu Ton Beras Bulog Bakal Dibagikan ke Penerima Bansos Tunai dan PKH

Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perum Bulog menyiapkan beras sebanyak 200 ribu ton untuk tambahan bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial kepada penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH) pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.

"Bulog siap melaksanakan penugasan menyalurkan tambahan beras untuk bantuan sosial kepada 10 juta penerima Bantuan Sosial Tunai dan 10 juta Program Keluarga Harapan, masing-masing nanti akan mendapat tambahan bantuan beras sebanyak 10 kg," kata Dirut Bulog Budi Waseso di Jakarta, Kamis (8/7/2021).

Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (7/7/2021) kemarin telah menggelar rapat internal, yang secara khusus membahas tentang mekanisme pengaturan cadangan beras pemerintah.

Buwas menyampaikan, bansos beras dicairkan seiring PPKM Darurat Jawa-Bali selama periode 3-20 Juli 2021.

Mantan Kabareskim ini menegaskan, Bulog berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras yang disalurkan untuk program ini adalah yang terbaik.

Terlebih mengingat stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton yang tersebar di gudang-gudang seluruh Indonesia dalam kondisi bagus.

"Dengan adanya tambahan bansos Beras ini maka tidak hanya masyarakat penerima bansos saja yang merasakan manfaatnya, namun juga para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak Covid-19. Karena beras Bulog ini berasal dari beras petani yang dibeli saat panen raya sesuai amanah dari Inpres No.5 Tahun 2015," jelasnya.

Sementara Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan, pihaknya segera mengirimkan data penerima BST dan PKH ke Bulog dan mereka menyalurkan beras itu melalui jaringannya di seluruh Indonesia.

"Penerima BST dan PKH akan mendapatkan beras sebanyak 10 kg yang disalurkan oleh pihak Bulog," ujar Risma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya