Hipmi: Vaksinasi Berbayar Bantu Herd Immunity, Tapi Jangan Hilangkan Vaksin Gratis

Semakin lama pemerintah jalankan program vaksinasi untuk masyarakat, ekonomi akan semakin menjadi korban.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 13:30 WIB
Vaksinasi Pelajar di Tangerang Selatan
Paramedis memberikan suntikan vaksinasi kepada murid SMP di SMPN 11, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (14/072021). Dinas Kesehatan Tangerang Selatan menggelar vaksinasi COVID-19 perdana, Rabu (14/7/2021) dengan menargetkan 1.000 pelajar. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendukung penuh progam vaksinasi yang dijalankan oleh pemerintah. Langkah percepatan vaksinasi ini mendorong gairah ekonomi nasional. Oleh sebab itu, para pengusaha muda ini tak mempermasalahkan adanya program vaksinasi gotong royong individu atau vaksinasi berbayar yang diinisiasi oleh PT Kimia Farma.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI Ajib Hamdani mengatakan, herd immunity atau kekebalan komunal baru terbangun ketika sudah lebih dari 70 persen masyarakat divaksin. Artinya perlu percepatan dalam upaya vaksinasi.

Dia menyebut dengan jumlah penduduk sebesar 270 juta orang, maka dibutuhkan minimal masyarakat Indonesia 189 juta yang mendapat suntikan vaksin. Kalau sehari pemerintah bisa mendorong 1 juta vaksin, awal 2022, akan terbangun herd immunity.

"Jadi, semua upaya untuk mempercepat proses vaksinasi, perlu dioptimalkan. Termasuk vaksin gotong royong berbayar," kata Ajib kepada merdeka.com, Rabu (14/7/2021).

Ajib menilai semakin lama jalannya vaksin di masyarakat, ekonomi akan semakin menjadi korban. Mengingat sasyarakat dan dunia usaha tidak ingin ada kebijakan-kebijakan seperti Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat .

Meski begitu, Ajib menekankan, jika nantinya vaksin gotong royong individu ini berjalan, pemerintah tidak menghilangkan hak dan kewajibannya terhadap program vaksinasi gratis sudah dijalankan selama ini. Sebab negara harus tetap menyediakan hal tersebut.

"Hipmi mendukung penuh kebijakan ini. Dengan catatan, tanpa mengurangi hak masyarakat lain yang juga ingin vaksin gratis," jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Layanan Vaksinasi Berbayar Kimia Farma Ditunda dari Rencana Awal 12 Juli 2021

Vaksinasi Pelajar di Tangerang Selatan
Paramedis menyiapkan vaksinasi untuk murid SMP di SMPN 11, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (14/072021). Dinas Kesehatan Tangerang Selatan menggelar vaksinasi COVID-19 perdana, Rabu (14/7/2021) dengan menargetkan 1.000 pelajar. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Kimia Farma memutuskan untuk menunda layanan Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar. Sedianya, layanan vaksinasi berbayar ini akan dimulai pada hari ini 12 Juli 2021.

Kepastian penundaan vaksinasi berbayar tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno dalam pesan singkat kepada Liputan6.com.

"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata dia, Senin (12/7/2021).

Menurut dia, besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat Manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar serta pengaturan pendaftaran calon peserta.

"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," tutupnya.

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!
Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M! (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya