BCA Catat Kenaikan Transaksi Nasabah dan Pengajuan Kredit pada Semester I 2021

BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih sebesar 3,8 persen YoY menjadi Rp28,3 triliun pada semester I 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Jul 2021, 17:57 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2021, 17:56 WIB
20160303-Jahja Setiaatmadja-Presiden Direktur BCA-AY
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat memberi paparan kinerja kerja Bank BCA di Jakarta, (3/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)/BCA mengalami kinerja positif sepanjang semester I 2021. Hal ini terlihat dari nilai bisnis dan frekuensi transaksi nasabah BCA yang menunjukkan pemulihan.

Dari pemaparan yang diberikan BCA terlihat transaksi belanja nasabah juga meningkat di periode yang sama. Hingga Juni 2021, kredit mengalami pertumbuhan 0,8 persen sepanjang tahun berjalan (YTD).

Hal ini ditopang segmen korporasi dan KPR yang naik masing-masing 2,1 persen dan 3,8 persen YTD. Sementara itu, kredit komersial dan UKM tercatat membaik pada kuartal II 2021 dibandingkan kuartal I 2021.

Dari sisi pendanaan, current account and savings account (CASA) tumbuh 8,3 persen secara YTD, sejalan dengan peningkatan nilai transaksi, basis nasabah yang semakin besar, serta penguatan dan perluasan ekosistem pelayanan bersama para mitra bisnis bank.

"Hingga Juni 2021, kami melihat beberapa sektor ekonomi mulai bertumbuh. Kami juga melihat adanya peningkatan permintaan atas KPR selama pelaksanaan BCA Online Expoversary yang diselenggarakan pada Maret 2021," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja secara virtual, Kamis (22/7/2021).

Jahja juga mengaku bila pihaknya masih terus mencermati dinamika situasi, khususnya selama periode kebijakan PPKM Darurat yang ditetapkan pemerintah sebagai respons pengendalian lonjakan kasus COVID-19.

Selain itu, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih sebesar 3,8 persen YoY menjadi Rp28,3 triliun pada semester I 2021. Di sisi lain, pendapatan non-bunga menurun tipis 1,2 persen YoY menjadi Rp10,2 triliun.

"Penurunan ini sebagai dampak dari one-off gain dari penjualan portofolio reksa dana yang dibukukan tahun lalu, namun sebagian besar dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan fee dan komisi," ujar Jahja.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pendapatan Fee dan Komisi

Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai.
Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai.

Pendapatan fee dan komisi juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 7,5 persen YoY. Angka ini lebih tinggi dibandingkan level pra-pandemi, terutama ditopang oleh pulihnya pendapatan fee dari perbankan transaksi seiring dengan peningkatan jumlah nasabah dan volume transaksi.

Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp38,5 triliun atau naik 2,4 persen dari tahun lalu. Sementara itu, laba bersih tumbuh 18,1 persen YoY menjadi Rp14,5 triliun, karena basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada kuartal II 2020 karena tingginya tingkat biaya kredit (Cost of Credit). Sebagai catatan, biaya cadangan pada kuartal II 2020 tercatat 32,4 persen lebih besar dibandingkan dengan kuartal II 2021.    

Secara YoY, total kredit stabil di angka Rp593,6 triliun pada Juni 2021, didukung oleh segmen korporasi, KPR, dan kartu kredit. Kredit korporasi naik 1,0 persen YoY menjadi Rp260,4 triliun pada Juni 2021.

Pada periode yang sama, KPR juga meningkat 2,9 persen menjadi Rp93,6 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga berhasil mencatatkan naik 4,5 persen YoY menjadi Rp14,0 triliun.

Kredit komersial dan UKM terkoreksi 1,0 persen YoY menjadi Rp182,8 triliun, dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas bisnis. Sementara itu, KKB turun 13,4 persen YoY menjadi Rp36,8 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya