BNI Kuasai 14,67% Pangsa Pasar Sektor Trade Finance

Hingga September 2024, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menguasai 14,67% pangsa trade finance, yang menunjukkan kepemimpinannya di industri ini.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Feb 2025, 20:45 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 20:45 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Hingga September 2024, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menguasai 14,67% pangsa trade finance, yang menunjukkan kepemimpinannya di industri ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Hingga September 2024, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menguasai 14,67% pangsa trade finance, yang menunjukkan kepemimpinannya di industri ini. Selain itu, BNI mengungguli banyak pesaingnya dengan pangsa pasar 19,65% dalam domestic bank guarantee.

Pencapaian ini menempatkan BNI sebagai pemain terbesar ke-empat di sektor trade finance dan ke-dua di sektor bank guarantee dengan total volume transaksi trade finance mencapai USD 40,4 miliar dan domestic bank guarantee mencapai Rp18,1 triliun.

Di tahun 2024 ini juga, BNI menghadirkan solusi inovatif untuk pembayaran cross border, guna perkuat posisinya sebagai pemimpin layanan keuangan di Indonesia dan global. Layanan remitansi BNI didukung sistem andal, koneksi global melalui sembilan kantor luar negeri, dan sekitar 1.000 mitra, untuk mempercepat pembayaran digital melalui Open API.

Layanan tersebut tersedia di platform BNIdirect, bagian dari ekosistem digital BNI yang komprehensif, dirancang untuk memenuhi kebutuhan transaksi korporasi dan bisnis secara efisien.

Lebih lanjut, Paolo menjelaskan transaksi cross border BNI memudahkan pengiriman uang, baik ke luar negeri melalui layanan Outgoing Transfer (OTR) maupun transaksi dari luar negeri melalui layanan Incoming Transfer (ITR). Layanan OTR dapat diakses oleh pelanggan korporasi dan ritel melalui berbagai saluran, termasuk wondr by BNI, BNI Mobile Banking, BNIdirect, dan kantor cabang/konter.

“Kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan yang lebih baik lagi di masa depan,” kata Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI Hussein Paolo Kartadjoemena dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).

 

 

Komitmen Berinovasi

Kantor PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Dok BNI
Kantor PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Dok BNI... Selengkapnya

BNI pun menerima dua penghargaan dari Alpha Southeast Asia. Kedua penghargaan tersebut adalah Best Online Trade Facilitation Solution in Indonesia 2024 dan Best Cross Border Payment Solution in Indonesia 2024.

Penghargaan ini diterima oleh Wholesale Transaction Product & Partnership Division Head BNI I Gede Widya Anantayoga dan Cash Management Digital Channel Department Head BNI Auzaiy dalam ajang 18th Annual Transaction Banking Awards 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sementara itu, Paolo mengatakan, penghargaan ini menegaskan komitmen BNI untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi terbaik bagi nasabah, terutama dalam memfasilitasi transaksi trade finance dan cross border yang mudah dan efisien.

“Di BNI, kami berupaya membangun ekosistem digital yang komprehensif dan kompetitif, khususnya dalam transaksi korporasi dan bisnis yang kami sediakan di BNIdirect. Trade finance dan transaksi cross border menjadi layanan perbankan korporasi dan bisnis dengan pencapaian pangsa pasar yang unggul di sepanjang tahun 2023 dan 2024,” tutup Paolo.

Pembiayaan Berkelanjutan BNI Tembus Rp 190,5 Triliun di 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat perannya sebagai bank nasional berskala global dengan mendukung pelaku usaha diaspora Indonesia melalui skema pembiayaan diaspora loan.... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI terus memperkuat komitmennya dalam menyalurkan pembiayaan di sektor hijau atau green banking sebagai wujud dukungan terhadap pembiayaan berbasis Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG).

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, untuk mendukung komitmen tersebut, BNI akan menyalurkan sejumlah pembiayaan korporasi kepada beberapa proyek seperti industri pupuk dan industri ketenagalistrikan. Langkah ini dilakukan melalui skema sustainability linked loan maupun green loan

. “Besarnya pembiayaan ESG di BNI membuktikan keseriusan kami dalam mendukung target pemerintah menuju net zero emission maupun program-program prioritas lainnya,” kata Okki, dikutip Jumat (7/2/2025).

BNI mencatat peningkatan total pembiayaan berkelanjutan menjadi Rp 190,5 triliun hingga akhir 2024 dari Rp 181,1 triliun tahun sebelumnya. BNI menargetkan kredit sektor berkelanjutan akan tetap tumbuh dengan proyeksi outstanding kredit sebesar Rp 199,67 triliun pada akhir 2025.

Pada 2024, sebanyak Rp 117 triliun pembiayaan ESG disalurkan kepada sektor yang terkait dengan pemberdayaan sosial dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). BNI juga mendukung pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sebesar Rp 32,4 triliun.

Selain itu, portofolio pada sektor energi terbarukan pada 2024 mencapai Rp 13 triliun, pembiayaan lain terkait air berkelanjutan dan manajemen limbah air mencapai Rp 25,1 triliun. Sisanya, sebesar Rp 2,9 triliun disalurkan kepada sektor terkait upaya pengurangan polusi.

Menurut Okki, capaian tersebut menunjukkan bahwa BNI terus berkomitmen untuk menginternalisasi prinsip-prinsip keberlanjutan, salah satunya dengan komitmen pembiayaan untuk aktivitas keberlanjutan. Langkah ini sejalan dengan target BNI dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) tahun 2028 dan pembiayaan NZE pada 2060.

 

Komitmen Tekan Emisi

Gedung BNI (Foto:BNI)
Gedung BNI (Foto:BNI)... Selengkapnya

Di sisi lain, perseroan juga berkomitmen untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan (sustainability financing) dalam rangka mitigasi dampak perubahan iklim yang selaras dengan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.

“Green Ekonomi merupakan salah satu komitmen jangka panjang BNI dan kami berupaya untuk berkontribusi dalam pembiayaan proyek-proyek hijau untuk mewujudkan Indonesia berwawasan lingkungan di masa depan,” terangnya.

Okki menjelaskan, BNI menetapkan sejumlah persyaratan bagi debitur yang menjalankan usaha dalam Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sesuai regulasi yang berlaku. Persyaratan ini mencakup jenis proyek yang dibiayai, berikut dengan persyaratan sertifikasi atau pun validasi saat ini.

Di samping itu, BNI saat ini melakukan pembiayaan sektor keberlanjutan berdasarkan KKUB, di mana KKUB mencakup Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Implementasi ESG menjadi fokus kami dalam menyalurkan pembiayaan sekaligus menegaskan posisi kami sebagai pionir dalam implementasi keuangan berkelanjutan,” pungkas Okki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya