Liputan6.com, Jakarta - Terlepas dari banyaknya kritik baru-baru ini tentang penambangan Bitcoin yang berdampak pada lingkungan, miliarder Elon Musk menegaskan bahwa secara pribadi ia memiliki cryptocurrency dan akan mempertahankannya dalam jangka panjang.
Langkah Elon Musk menggenggam cryptocurrency secara jangka panjang masih belum dipastikan, tetapi peran Musk di dunia perinvestasian sebagai pemilik cryptocurrency terbesar sangat berpengaruh pada harga aset mata uang digital tersebut. Ditambah, ia juga memiliki Dogecoin dan Ethereum.
Baca Juga
CEO dari Tesla dan SpaceX pun menambahkan ia tidak memiliki rencana apapun untuk menjual Bitcoin miliknya dalam waktu dekat. “Jika harga Bitcoin turun, saya akan kehilangan uang. Saya tidak mempercayai hal seperti harga jual dan beli. Saya hanya ingin melihat Bitcoin berhasil,” paparnya.
Advertisement
Meskipun ahli-ahli memperingatkan bahwa berinvestasi cryptocurrency adalah investasi yang berisiko, mereka menyetujui keputusan holding Musk dalam jangka panjang ini sebagai strategi yang baik. Lalu, apa alasan dibalik itu?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pahami Strategi dalam Berinvestasi
Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, khususnya Bitcoin atau cryptocurrency lainnya, Anda harus mempelajari apa saja risiko yang akan diterima.
“Untuk seorang pemula, penting bagi mereka mengetahui dan memahami bahwa investasi ini adalah aset yang sangat fluktuatif,” ujar pendiri Fit Advisors Anjali Jariwala kepada CNBC Make It (22/7/2021).
Pergerakan grafik yang cenderung tidak stabil membuat para pemula harus bisa nyaman dan sekaligus siap jika harus kehilangan uang. Sementara itu, peluang untuk berinvestasi dengan crypto masih belum diatur secara luas dan belum sepenuhnya menjadi pilihan utama.
Ketika ingin memulai investasi, Anda harus memastikan kembali uang yang diinvestasikan adalah sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Advertisement
Investasikan Untuk Jangka Panjang
Jika akhirnya Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam Bitcoin, para ahli merekomendasikan beberapa hal untuk tetap menggunakan strategi jangka panjang dibandingkan jangka pendek.
“Jelas itu adalah strategi yang terbaik jika ingin berinvestasi Bitcoin,” papar ahli strategi Morning Star Amy Arnott.
Untuk jenis investasi yang bersifat fluktuatif harus dilakukan dengan berhati-hati. “Pergerakan harian atau mingguan sangat tidak stabil sehingga Anda dapat dengan mudah mendapat whipsaw,” tambah Amy.
Istilah whipsaw dalam dunia investasi adalah keadaan ketika harga sekuritas mendadak bergerak ke arah yang berlawanan dan berbeda dari apa yang diekspektasikan. Pola whipsaw biasanya ditemukan di pasar yang sangat fluktuatif.
Jariwala pun setuju dengan pernyataan Amy. “Untuk menghilangkan perasaan stres dan cemas karena adanya fluktuasi harga yang besar, (Bitcoin) sudah seharusnya menjadi sesuatu yang seharusnya Anda pertahankan untuk sementara waktu,” paparnya.
Meskipun akan ada banyak distraksi dan godaan dari media sosial, ahli-ahli mengingatkan untuk tidak terpengaruh. “Anda harus dapat mempertahankannya dengan konsisten dan tidak harus terus menerus mengawasi pasar untuk membantu Anda menentukan keputusan,” jelas Jariwala.
Investasikan Crypto Dalam Jumlah Kecil
Penting untuk melakukan perluasan investasi Anda agar mendapat profit yang lebih tinggi di luar cryptocurrency dan membatasinya dalam jumlah yang relatif kecil.
Ketika seorang klien menunjukkan minatnya untuk berinvestasi dalam cryptocurrency, hal pertama yang dilakukan Jariwala adalah bertanya “berapa banyak uang ekstra yang dimiliki”.
“Aturan praktis saya adalah tidak lebih dari 3 persen dari total alokasi Anda di aset yang akan diinvestasikan,” ujarnya.
Pada umumnya, Jariwala tidak terlalu khawatir mengenai diversifikasi dalam berinvestasi dalam cryptocurrency karena pada dasarnya akun crypto ditujukan untuk bermain bagi para investor.
“Kami telah mengalokasikan sebagian uang mereka. Bahkan jika akun tersebut menjadi nol, itu tidak akan memengaruhi tujuan mereka karena kami menabung dan berinvestasi dengan tepat di wadah-wadah yang sesuai,” tambah Jariwala.
Seperti yang dijelaskan Jariwala, Arnott pun merekomendasikan untuk menyimpan Bitcoin dalam persentase yang relatif kecil. Alasannya karena Bitcoin memiliki sifat yang fluktuatif.
“Jika Anda berinvestasi dengan persentase yang sangat kecil, hal tersebut dapat secara signifikan meningkatkan risiko dan potensi penarikan portofolio Anda,” jelas Arnott.
Advertisement
Jangan Terburu-buru
Setelah sudah menentukan alokasi yang akan diinvestasikan dalam Bitcoin, Anda jangan terburu-buru untuk membelanjakannya sekaligus. Mulailah dengan membeli sedikit demi sedikit.
Keputusan tersebut direkomendasikan Jariwala karena jika terjadi penurunan yang besar, Anda masih memiliki sejumlah dana yang masih tersimpan di sana.
“Sama seperti investasi lain, Anda tidak dapat menilai kinerja aset tersebut sampai Anda memiliki waktu untuk berinvestasi di sana,” papar Jariwala.
Konsistensi dalam berinvestasi memang sangat diperlukan. Aset yang telah dipegang selama 5-10 tahun akan memberikan dampak dan kinerjanya secara nyata. Jelas memakan waktu yang lama, tetapi akan menghasilkan kinerja yang konsisten.
Reporter: Caroline Saskia Tanoto