83% Perusahaan Berencana Tambah Investasi Kripto di 2025

Coinbase, bursa kripto terbesar di Amerika Serikat, dan EY-Parthenon, sebuah perusahaan konsultasi, melakukan survei ini dengan mewawancarai lebih dari 350 investor institusional terkait arah investasi mereka terhadap aset kripto.

oleh Tira Santia Diperbarui 22 Mar 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2025, 15:00 WIB
Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Ilustrasi kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan laporan Coinbase dan EY-Parthenon, investor institusional semakin optimis terhadap cryptocurrency, dengan 83% di antaranya mengatakan mereka berencana meningkatkan alokasi aset kripto pada 2025.

Dikutip dari laman Cointelegraph.com, Sabtu (22/3/2025), saat ini, hampir tiga perempat perusahaan yang disurvei mengatakan mereka telah memiliki cryptocurrency selain Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH).

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa “mayoritas besar” institusi berencana meningkatkan alokasi kripto mereka hingga 5% atau lebih dari total portofolio investasi mereka.

Para investor ini terdorong oleh keyakinan bahwa “cryptocurrency merupakan peluang terbaik untuk mendapatkan keuntungan yang menarik dengan risiko yang seimbang dalam tiga tahun ke depan,” menurut laporan tersebut.

Coinbase, bursa kripto terbesar di Amerika Serikat, dan EY-Parthenon, sebuah perusahaan konsultasi, melakukan survei ini dengan mewawancarai lebih dari 350 investor institusional pada Januari 2025. Di antara kepemilikan altcoin oleh institusi, XRP dan Solana (SOL) adalah yang paling populer, menurut survei tersebut.

ETF Altcoin Segera Hadir

Kepemilikan altcoin di kalangan institusi bisa meningkat lebih jauh jika regulator AS menyetujui daftar exchange-traded fund (ETF) altcoin yang saat ini diajukan.

Saat ini, manajer aset sedang menunggu lampu hijau dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk mendaftarkan lebih dari selusin ETF altcoin yang diusulkan.

Litecoin (LTC), SOL, dan XRP diperkirakan menjadi altcoin yang paling mungkin mendapatkan persetujuan dalam waktu dekat, menurut Bloomberg Intelligence.

Pada 17 Maret, Chicago Mercantile Exchange (CME) Group, bursa derivatif terbesar di AS berdasarkan volume perdagangan, meluncurkan kontrak berjangka (futures) untuk SOL. Langkah ini dianggap sebagai langkah besar menuju adopsi altcoin oleh institusi.

 

Promosi 1

Stablecoin dan DeFi Semakin Diminati

Aset digital kripto Ethereum (ETH). (Foto by AI)
Aset digital kripto Ethereum (ETH). (Foto by AI)... Selengkapnya

Sementara itu, menurut survei, stablecoin semakin banyak diadopsi oleh institusi, dengan 84% responden mengatakan bahwa mereka telah memiliki stablecoin atau sedang menjajaki penggunaannya.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa institusi menggunakan stablecoin untuk berbagai keperluan, tidak hanya untuk transaksi kripto. Beberapa tujuan utama penggunaan stablecoin oleh institusi adalah menghasilkan keuntungan (73%), pertukaran mata uang asing (69%), manajemen kas internal (68%), pembayaran eksternal (63%).

Adapun pada Desember lalu, bank investasi Citi menyatakan bahwa adopsi stablecoin akan semakin mendorong aktivitas on-chain, termasuk dalam sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi).

 

Peningkatan DeFi

Ilustrasi crypto, kripto atau perdagangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi crypto, kripto atau perdagangan kripto. Foto: Freepik... Selengkapnya

Saat ini, hanya 24% investor institusional yang menggunakan platform DeFi, tetapi angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 75% dalam dua tahun ke depan.

“Institusi tertarik pada DeFi karena berbagai alasan, dengan derivatif, staking, dan pinjaman menjadi kasus penggunaan utama yang mereka minati. Selain itu, mereka juga tertarik pada akses ke altcoin, penyelesaian transaksi lintas batas, dan yield farming,” menurut laporan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya