Survei BPS: 88,6 Persen Masyarakat RI Sudah Patuh Pakai 1 Masker

BPS merilis survei perilaku masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2021, 15:10 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2021, 15:10 WIB
Sosialisasi Virus Corona di Stasiun Sudirman
Pengguna KRL mengenakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (4/2/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona sambil membagikan masker secara gratis kepada penumpang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hasil survei perilaku masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kepala BPS, Margo Yuwono menjelaskan secara nasional penggunaan 1 masker sudah mencapai 88,6 persen sedangkan penggunaan dua masker mencapai 54,5 persen.

Sedangkan responden yang melakukan cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer mencapai 74,8 persen dan menghindari kerumunan mencapai 78,5 persen.

Hasil survei yang dilakukan kepada 212.762 responden menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat secara umum sudah cukup baik. Namun ada beberapa perilaku yang harus diperhatikan lagi untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan secara umum sudah cukup baik. Namun, beberapa perilaku responden dalam melaksanakan protokol kesehatan masih perlu mendapatkan perhatian, seperti kurang patuh dalam menghindari kerumunan (22 persen), cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer (25 persen), dan menjaga jarak minimal 2 meter (33 persen).

Lebih rinci Yuwono membeberakan, tingkat kepatuhan masyarakat di Jawa-Bali sudah cukup baik. Berbeda dengan di luar Jawa-Bali yang tingkat kepatuhannya masih relatif rendah. Tercermin dari penggunaan masker 2 lapis di luar Jawa-Bali baru 37,2 persen, mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer sebesar 65,4 persen dan menghindari kerumunan baru 69 persen. Sementara di Jawa-Bali penggunaan masker dua lapis sudah 61,4 persen, mencuci tangan hingga 78,6 persen dan menghindari kerumunan hingga 82,3 persen.

"Responden di wilayah Luar Jawa-Bali cenderung lebih kurang patuh dalam penerapan protokol kesehatan," kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penggunaan Masker 2 Lapis

Jakarta Sedang Tidak Baik Baik Saja
Warga mengenakan masker bersepeda di jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (25/6/2021). Hari ini Jumat (25/6), Provinsi DKI Jakarta mencatat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 6.934 orang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain itu, penilaian responden terhadap tingkat kepatuhan masyarakat di lingkungan sekitarnya terkait penggunaan masker 2 lapis juga masih rendah.

Para responden menilai masih 70 persen masyarakat belum menggunakan 2 masker. Mencuci tangan juga baru 48 persen dan menghindari kerumunan 57 persen.

Dalam survei yang sama, sebagian besar responden menyatakan mengurangi frekuensi perjalanannya selama PPKM Darurat. Responden juga menilai berbagai kegiatan di kantor, sekolah, tempat ibadah, fasilitas umum pasar/warung/supermarket/mall dan sejenisnya, serta kegiatan seni budaya, sosial, keagamaan selama PPKM Darurat turun dibandingkan sebelumnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya